Faldhita #29

771 67 18
                                    

Faldhita menekan bagian atas tulang hidungnya. Menghela napas berulang kali. Berharap rasa pening di kepala menghilang. Sejak kepergian Maria, kepalanya berdenyut keras, membuat keinginannya untuk mengejar Maria dan meminta maaf tak terlaksana. Dilipatnya kedua tangan di atas meja dan  Fal menaruh kepalanya di sana.

"Lo kenapa, Fal?"

Fal menoleh saat mendengar sebuah suara menyebut namanya. Gio berdiri di hadapan Fal, terhalang meja seraya membawa sepiring gado-gado. Fal mendengus pelan. Kenapa sih nih orang nongol terus?, keluhnya dalam hati. Fal menggelengkan kepala dan kembali menyembunyikan wajahnya.

Gio menatap sayu ke arah Fal. Tanpa meminta izin, Gio meletakkan piring gado-gado dan sebotol air mineral miliknya di dekat Fal. Gio berbalik pergi.

Fal, yang mendengar langkah menjauh, kembali mengangkat kepalanya, dahinya berkerut saat mendapati makan siang Gio, yang tersimpan di atas meja, sedangkan pemiliknya pergi entah ke mana. "Dia nitipin ini makanan ke gue?" tanya Fal lirih dan kembali menyembunyikan wajahnya.

...

Di sisi lain, di waktu yang sama ....

Maria menatap datar ke sebuah meja. Di mana sesosok gadis, tengah menyembunyikan wajahnya di atas lipatan tangan dan sesosok pemuda, yang memperhatikan dengan lekat sosok gadis itu.

Maria menghela napas. "Gio benaran suka Fal ternyata. Kenapa aku merasa enggak rela? Padahal itu hak Gio. Kalau pun Fal suka Gio juga, itu juga haknya Fal."

Tangan Maria terangkat menuju dada. Ada rasa sesak di dalam sana saat pikirannya maju ke depan, membayangkan jika Fal dan Gio benar-benar bersama. Kedua mata Maria memanas. "Mikir apa sih, Aryani Maria? Kamu sedih karena kamu pasti kehilangan teman lagi, kan?" ujarnya lirih dengan suara serak. Berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya.

Maria memutuskan untuk beranjak dari tempatnya. Menghindari pemandangan yang tak mengenakkan hati.

...

"Lo bisa cerita kalau lagi ada masalah." Gio membuka suara begitu tiba di hadapan Fal. Meletakkan sebotol air mineral tepat di hadapan Fal.

Fal mengangkat wajah. "Kita saling kenal sebelumnya? Saya tidak pernah merasa menerima anda sebagai teman, jadi untuk apa saya bercerita tentang masalah saya kepada anda?" ujar Fal dengan nada datar. Menatap dingin ke arah Gio. Fal bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh.

...

"Kalau kangen tuh samperin. Dekati lagi bukan menghindar."

Maria menoleh ke arah sumber suara. Mendengus pelan saat mendapati Abey, yang sudah duduk di sampingnya. "Maksudnya apa tuh? Memangnya siapa yang kangen siapa?"

Abey mencebikkan bibir. "Lo lah sama sahabat gue itu. Faldhita Raditya. Gue lihat, kayaknya ada cowok yang lagi berusaha nyari kesempatan dalam kesempitan deh."

Maria mengerutkan dahi. Kedua matanya menatap lurus ke depan. Menatapi rumpun mawar, yang menghiasi taman kampus. "Siapa?"

Abey menggelengkan kepala. "Lemot banget sih. Itu loh, cowok yang sering sekelas sama lo dan Fal. Yang sok ganteng itu."

Maria berdecak kesal saat paham siapa sosok yang dimaksud Abey. "Gio maksud Abey? Gio pernah bilang kalau dia tertarik sama Fal."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Faldhita (GxG Story) - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang