Faldhita #08

888 119 19
                                    

Fal menghela napas. Berusaha membuang rasa enggan dalam dirinya. Ditatapnya pintu kelas. Gadis itu berdecak kesal. Sejak kejadian kemarin sore, gadis itu merasa berat untuk pergi kuliah. Niatnya untuk menuntut ilmu seolah sirna.

Sesungguhnya Fal tahu alasan dibalik rasa enggannya. "Huh ...," keluh Fal dalam bisikan. Kembali ditariknya napas.

Dengan terpaksa, Fal melangkahkan kaki memasuki ruangan persegi itu.

Brug.

Fal menjatuhkan ranselnya ke atas meja. Beberapa "temannya" melirik sekilas. Tak peduli. Walau memiliki sepasang mata indah dan tubuh tinggi semampai, Fal bukanlah salah satu mahasiswi, yang gerak-geriknya dipantau oleh sekitar.

Fal menyandarkan punggung ke kursi. Menatap lurus ke depan. Mengulang semua kesimpulannya tentang kebaikan palsu Maria, yang sejak kemarin berputar dalam pikiran. Tak menyadari waktu yang terus berlalu.

...

Satu jam kemudian ....

Fal mengedarkan pandangan. Menyusuri tiap peserta kuliah hari itu. Dahinya berkerut saat tak mendapati sosok mungil dengan gaya kunonya khasnya.

"Maria enggak kuliah?" gumamnya pelan. Kembali mengalihkan pandangan ke depan. Berusaha fokus.

Sesaat setelah dosen selesai mengajar ....

Fal merapikan semua alat tulisnya. Gadis itu tak segera beranjak seperti biasanya. Kedua matanya tertuju pada bangku di depannya. Tempat yang menjadi singgasana Maria selama beberapa waktu ke belakang.

Gadis bersurai legam itu menghembuskan napas kasar.

...

Fal melangkah gontai menyusuri koridor gedung kampus. Sesekali gadis bermata tajam itu menoleh ke belakang. Seolah mencari sesuatu yang tertinggal.

"Hah, kenapa gue berharap dia ada sih? Masa sih gue mulai merasa kehilangan dia? Baru berapa hari Fal? Lo enggak mungkin kan, luluh dengan segitu mudahnya!!!"

Bruk.

Seseorang menabrak bahu Fal, membuat gadis itu berhenti dan menoleh ke arah si penabrak, yang dengan tak sopannya meneruskan langkah seolah tak membuat kesalahan. Gadis berkemeja biru tua itu memicingkan mata.

"Kayak enggak asing," gumam Fal. Terus menatap sosok tak sopan itu hingga menghilang dari jangkauan pandangannya.

"Hei, lihat apa sih? Sampai segitunya? Lihat hantu, ya?" tanya seseorang dari arah belakang seraya menepuk pundak Fal.

Fal terlonjak. Kaget. Dibalikkannya badan dengan mata melebar. Mendengus kasar saat mendapati sosok Maria, yang berdiri dengan kepala miring, seolah tengah ikut memperhatikan sosok tadi

"Kenapa tanya? Mau tahu saja urusan orang!" ujar Fal dengan nada ketus. Fal kembali melangkah.

Maria beralih menatap Fal, yang kian menjauh. "Eh, kok ditinggal sih." Gadis dengan rok panjang bercorak bunga itu, segera menegakkan tubuh. Menyusul Fal, yang kian jauh.

"Hih, suka kebiasaan ninggalin anak gadis orang yang lagi bengong," gerutu Maria kesal.

"FALDHITA!!!"

Faldhita (GxG Story) - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang