MASKU POSSESIVE #24

2.2K 194 49
                                    

⚠️ WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA!
⚠️SEMPETIN KOMEN DI TIAP CHAP!
⚠️ maaf jika beberapa komenmu bakal masuk konten promosi aku di tik tok pribadi author

⚠️ WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA!⚠️SEMPETIN KOMEN DI TIAP CHAP!⚠️ maaf jika beberapa komenmu bakal masuk konten promosi aku di tik tok pribadi author

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan menawarkan ramai untuk jiwa yang terbiasa sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan menawarkan ramai untuk jiwa yang terbiasa sepi. Dampaknya besar, mereka mampu mengingat tiap ucapan yang menyakinkan bahwa 'setelah ini tidak ada lagi sepi dalam kesendirian' 

Rayen bahkan hapal tanpa melewatkan satu lembaran pun. Saat itu semuanya sempurna, percikan- percikan debu mulai terakit ulang menjadi kerikil. Membangun keyakinan kokoh.

"Lo kalau ada apa- apa, jangan di pendem. Cerita aja sama gue."

Mudah? Tidak. Luka akan merepotkan jika harus melibatkan orang lain.

"Makasih, gue udah biasa kayak gini. Di dengar ataupun enggak, hidup gue sama aja. Ngga ada yang berubah toh?"

Pernyataan Rayen sukses mencetus senyum di wajah ovky. Ia baru pertama kali bertemu anak remaja yang sekeras banteng pertahanan Rayen. Sulit sekali menaklukan, hingga usia hubungan ovky dengan kakak-nya Rayen menginjak 3 tahun.

Malam ini ramai, bintang berhamburan. Mereka berdua duduk di balkon, setelah acara tunangan selesai berlangsung.

"Emang, ngga ada satu pun teori yang bilang cerita bikin masalah kita selesai. Gue setuju, apalagi cerita sama orang salah."

Tatapan Rayen lurus, meski ekor matanya melirik ovky sedikit.

"Nah, itu Lo tau. Kenapa sering maksa gue buat cerita? Mau buktiin, kalau Lo calon kakak ipar yang baik?"

Tidak salah, rupanya niat itu sudah tercium. Lagi pula, sebentar lagi Rayen akan menjadi adek iparnya, tidak salah bukan peduli sesama keluarga?

"Itu salah satunya, tapi ngga gitu juga." Bantah Ovky walau sedikit membenarkan di awal.

"Terus apa?"

"Udah cukup boongnya, Ray. Lo ngga harus boongin semua orang kalau Lo baik- baik aja. Sekenceng apapun Lo bilang bisa sendiri, Lo juga butuh temen cerita,"

MASKU POSSESIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang