MASKU POSSESIVE #31

1.9K 178 33
                                    

⚠️VOTE SEBELUM BACA!
⚠️SEMPETIN KOMEN DI TIAP CHAP!
⚠️FOLLOW DULU PENULISNYA

⚠️VOTE SEBELUM BACA!⚠️SEMPETIN KOMEN DI TIAP CHAP!⚠️FOLLOW DULU PENULISNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bakal balikan sama dia, asal Lo kasih tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bakal balikan sama dia, asal Lo kasih tau. Ada masalah apa Lo sama kak ovky? Mau?!"

Jangan menormalisasi suap dalam bentuk apapun. Devil's smile Rayen keluar, bola mata cowok itu berkilat tajam.

"Jangan bawa- bawa gue dalam hubungan Lo. Mau balik? Itu harus pake hati, bukan buat dapetin sesuatu yang Lo mau."

Belum selesai, Rayen mulai melancarkan serangan. cowok berputar- putar mengelilingi badan pitty. Menyalurkan rasa kesalnya, bukan karena ia marah pada pitty, tapi karena kalimat barusan 'bahkan cinta pun bisa hadir lewat rasa penasaran'

Langkahnya berhenti tepat di belakang pitty. "Lo penasaran? Lo mau tau ada apa sama gue dan kak ovky. Gitu kan?"

"Kalau iya kenapa?!" Pitty berbalik, sekarang mereka kembali berhadapan.

"Lo sadar sama apa yang Lo lakuin?! Harusnya Lo ngga perlu cari tau alasan kenapa dia marah sama gue. Lo juga ngga perlu tau asal usul gue dari mana. Seandainya Lo berpikir dikit aja, perasaan cowok Lo gimana!"

Apa ini? Untuk kedua kali, ia merasa disudutkan. Di salahkan, hanya karena 'gue bertahan sama mimpi' alasan kenapa selama ini, pitty terus berdekatan dengan Rayen 'untuk satu mimpi di bangku SMA yang mana mungkin bisa terulang masanya'

"Terus kenapa ngga Lo aja yang jauhin gue?"

Ada benarnya, mengapa harus pitty jika Rayen juga bisa melakukan hal serupa?

Tentu Rayen punya jawaban. "Kalau gue yang jauhin, apa Lo bisa kubur impian Lo? Pasti bakal tetep maksa gue kan?"

"Sombong." Skiptis, pitty merasa terganggu dengan kalimat Rayen.

"Oh, Jadi Lo selama ini merasa penting? Ya emang, gue butuh Lo karena eksistensi Lo bagus di sekolah ini. Sama Lo, mimpi gue semakin dekat, gue seneng Lo mutusin buat kita separtner."

Tapi ada yang lebih penting dari mimpi, itu empati. Sesuatu yang pitty coba untuk tidak peduli, tapi hatinya berkata mau.

Tatapan tajam Rayen, melunak. "Terserah Lo mau bilang apa. Gue cuman tersiksa sama keadaan ini, keadaan dimana gue lagi- lagi ngehancurin hidup orang lain."

MASKU POSSESIVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang