"7 golongan yang di nanungi oleh allah, apa yang pertama? Pemimpin yang adil. kedua, pemuda yang tumbuh dalam keadaan beribah kepada allah, yang lain sibuk sama dunia, pacaran, nongkrong gak jelas tapi Pemuda ini menyibukan dirinya untuk berbadah kepada allah.
Lalu apa nomor 3? Seseorang yang hatinya terikat kepasa masjid, pemuda yang mencintai allah yang menunjukan rasa cintanya pada allah, solat di masjid, dzikir dimasjid, ngaji dimasjid temen temenya sibuk pacaran dia sibuk mikir gimana caranya agar masjid tetap ramai oleh para anak muda. Ini baru pemuda yang keren."
Usai kajian Suga keluar duluan dari masjid meningalkan para anak muda lainya, lagi pula Suga tak mengenal mereka. Masker hitam gadis itu dinaikan olehnya.
Bruk!
Novel bertuliskan fatimah az zahra itu terjatuh usai bertabrakan dengan seseorang.
"Maaf, ehh mbak Suga?" Suga menoleh saat matanya ikut terkejut melihat kehadiran Daichi disana.
Kebetulan?
"Sendirian kak?" tanya Suga ragu ragu. Kemeja cream putih dengan celana hitam dasar, rambut tertata rapi dengan wangi parfum yang masih dapat Suga cium.
"Bareng Noya juga, gak tau tuh anak gak kelihatan makanya saya kesini. Mbak Suga sendirian aja?" tanya Daichi balik kala melihat Suga jalan sendirian.
"Iya kak, biasanya mah bareng Iwa tapi keluarga Iwa lagi liburan." ucap Suga dan Daichi tertawa ringan.
"Uhmm kak soal, itu..yang waktu di pesantren kakak nolongin saya, saya mau bilang terima kasih."
Usai malam binaan mereka memang tidak saling bertemu sampai satu minggu ini."Hahaha gak apa apa mbak." Daichi menatap novel yang Suga bawa lalu tersenyum sejenak. "Mbak tunggu disni sebentar boleh, saya gak lama kok." mendapat ucapan itu Suga agak ngeleg tapi nganguk.
Daichi nampak berlari ke arah parkiran yang tak jauh dari sana, bahkan dari sisi Suga dapat melihat Daichi berlari ke arah mobil silver lalu mengambil sesuatu dalam peperbag.
"Ini untuk mbaknya." Daichi menyerahkan peper bag itu pada Suga.
"Apa ini kak?"
"Kemarin saya ke toko buku nyari buku fikih buat Noya dan saya nemu ini." penasaran, Suga membuka isi peperbag itu.
Melihat novel yang cukup tebal berjudul "About love, kisah cinta rasulallah dan para istrinya."
"Makasih kak."
"Iya." dari awal interaksi mereka tak luput dari mata Noya. Gadis pendek itu sedikit menyingungkan senyuman.
♥
Semi sedikit berlari saat ini didalam mall menuju satu bioskop. Hari ini penayangan perdana film yang selalu Semi tunggu.
Saat Semi sudah masuk bioskop dengan minuman dan popcorn di tanganya dia kaget mendapati Ushijima duduk disebelah kursinya.
"Loh Ushi?" pangil Semi, pemuda itu menoleh.
"Sem, kamu ngapain?"
"Ya nonton dong, masa ya salto." jawab Semi lalu duduk. "Kebetulan banget ya."
"Kamu suka nonton film romance?" tanya Ushi saat film sudah dimulai.
"Iya dunk, gua pakarnya film romance. Mau sad end sampe happy end." ucapnya bangga.
Saat setengah jalan perfilman, Semi tak kuasa menahan tangis kala melihat sang main carakter di poligami.
"Sem kamu gak apa apa?" tanya Ushijima, gawat kan kalau khodamnya Semi keluar sekarang.
"Gua benci cowok yang suka poligami, kasihan istrinya." tangis Semi.
"Allah janjikan surga untuk wanita yang iklas suaminya menikah lagi Sem." Ushijima memberikan sapu tangan pada Semi dan Semi menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Masjid (Haikyuu Religi) √
Teen FictionSawamura Daichi Seorang pemuda yang dimintai tolong oleh kepala sekolah untuk membawa kembali kejayaan sebuah organisasi. Rohis Sebuah organisasi yang bergerak di bidang agama islam. Lalu bisakah Daichi membawa kejayaan dari organisasi di sekolah i...