delapan belas_ rapat hut RI

241 31 0
                                    

Gadis lima belas tahun itu misuh misuh sendiri saat melihat di pipi kirinya terdapat satu jerawat yang lumayan bisa di lihat orang orang.

Gadis itu menghela napas kasar, saat ini smk sedang mempersiapkan hari ulang tahun RI jadi banyak jam kosong, gadis itu baru usai solat dhuha di masjid.

Rombongan akhwat rohis baru saja tiba, yaps mereka adalah para akhwat kelas 11 ditambah Akaashi dan Kenma yang juga ikutan ke masjid.

"Ehh Motoya kenapa?" tanya Yaku dengan lembut saat melihat gadis tadi hendak memakai masker.

"Tidak apa mbak." balasnya.

Suga melirik dan melihat pipi gadis itu yang merah, ditambah dia membawa kaca dapat Suga simpulkan gadis ini tengah insecure.
Suga membisikan sesuatu pada Yaku lalu gadis itu meliriknya sejenak.

"Jerawat ya?" tanya Yaku yang duduk di sisi Motoya saat ini.
Suga mengajak akhwat yang lain untuk masuk ke masjid meningalkan si pakar wanita bersama pasienya.

"Iya mbak." gadis bernama Motoya itu menunduk sedih membuat Yaku tertawa kecil.

"Kenapa, sakit ya? Motoya tau gak kenapa allah kasih jerawat?" Motoya melirik kakak kelasnya itu lalu menggeleng pelan.
"Motoya kan cantik nih, putih, matanya juga cantik. Allah kasih jerawat biar cowok nakal gak ngelirik Motoya. Kemarin mbak Suga gitu loh bahkan jerawatnya disini." Yaku menunjuk tepat di tengah keningnya dengan tertawa kecil membuat Motoya ikut tertawa.

"Wehh di gibahin gua." kepala Suga celingukan mantau Yaku dan Motoya di emperan masjid.

"Suuzon gak boleh." ingatkan Kita pada Suga yang ada disebelahnya. Mereka baru selesai ambil wudhu.

"Idung gua gatel Kit, kalau bukan si mak oyen siapa lagi." ucap Suga.

"Tapi mbak Suga tetep cantik." lirih Motoya, sungguh dia sebenarnya merasa insecure dengan Suga.

"Kamu juga kok Motoya, semua wanita itu cantik kalau ganteng mah cowok ada sih cewek ganteng kayak Iwa contohnya." ucap Yaku kembali tertawa kecil dan Motoya juga ikut tertawa.

"Hacihh! Allhamdullilah." ucap Iwa saat dia sedang duduk di pojokan. Doi celingukan keluar jendela, Iwa sudah ada di masjid sebelum yang lain datang tadinya.
"Itu si Yaku gak ngomongin gua kan?"

"Nanti kalau kamu dilirik banyak Cowok allah cemburu lagi, lagi pula jerawat ini bisa gugurin dosa dosa kecil loh dek kan kalau timbul jerawat rasanya sakit ditambah nih kalau ada yang gibahin kamu karna jerawatmu kamu dapet pahala." Motoya tersenyum dan menganguk dengan ucapan Yaku.

"Iya, makasih ya mbak Yaku."

"Iya sama sama, udah jangan insecure lagi mana coba jangan di tutupin jerawatnya." Motoya menurunkan tanganya. "Ohh ini seminggu juga sembuh, udah gak boleh insecure."

"Iya."

Kuroo menyingingkan senyum saat mengintip dibalik pohon besar didepan emperan masjid. Yaku dan Motoya belum sadar akan kehadiran pemuda itu.
Namun senyum itu luntur saat dirinya melihat Kenma dan Akaashi yang baru saja masuk ke masjid.

"Lama tidak bertemu denganmu, Kenma." lirih Kuroo.

Hari ini dia akan rapat untuk mendaftarkan rohis dalam lomba hut ri. Karna eskul lain sudah memberikan daftar pada anak osis dan khusus rohis Kuroo sendiri yang akan mendatanya.

"Assalamualaikum." salam Kuroo.

"Waalaikumsalam." balas Yaku dan Motoya bersama. Beberapa anak smk lainya juga ada disana entah solat atau sekedar numpang ngadem karna jam kosong.

"Yang lain udah pada dateng mbak? Besok pawai di kecamatan jadi dhuzur ini kalau bisa udah siap apalagi nanti kumpul rohis agenda Bokuto kultum." ucap Kuroo dan Yaku menganguk.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang