Osamu berusaha menghibur diri sendiri di tengah gelapnya jalan taman tugu literasi.
"Osamu...main yok...." Osamu refleks menoleh ke kiri lalu..
Plak!!
"Ehh maaf kak Oik." ayo tebak. Yaps benar sekali Osamu menampar Oikawa sedikit kuat karena kaget.
"Yahh wig nya jatoh." Asahi mengambil Wig kribo milik Oikawa lalu memakaikan nya di atas kepala Oikawa langsung. "Dah cakep anak bapak." ucap Asahi membuat Motoya ingin ketawa.
"Bapak!!!" rengek Oikawa dan Asahi nepuk nepuk kepala Oikawa pelan.
"Lah kok?" tau ahh capek Osamu jadi peserta mabit ini.
Mengabaikan mereka lalu lari ke pos 3. Makin cepat makin baik ketimbang ikutan gila."Oik... Sttt..Oik!" teriak Tendou. Oikawa yang tadi mendrama bareng Asahi menatap Tendou yang ada disebelah Suga.
"Apaan?"
"Mau kagak?" Tendou menaik turunkan alisnya membuat Oikawa lari dengan kecepatan bulan ke arahnya.
"Tau ahh capek." lirih Suga melihat kelakuan Oikawa dan Tendou.
Terusima bersiul ria disamping Kenma.
"Jangan siul Ter.""Kenapa?"
"Nanti setan dateng." balas Kenma malas. Dipandang pandang Aone memang jauh lebih serem dari setan.
"Tenang ada kang Aone."
"Loh udah sampe aja di pos 3. Gak ada setan?" tanya Kenma kala mereka sudah didepan pos 3 milik Suga.
"Dah dibilangin kang Aone jauh lebih menakutkan." balas Terushima lalu menghampiri Suga duluan.
"Kenma kenapa?" tanya Suga.
"Ini kami gak di ganggu setan mbak?" tanya Kenma bingung, kayak enak benar tim nya dari tadi gak ada drama persetanan.
"Noh setan nya pada lelah." tunjuk Suga. Disana ada Tendou dan Oikawa yang asik minum dogan.
"Ehh buset dogan dari mana tuh?" tanya Terushima penasaran.
"Gua manjat tadi." ucap Tendou santai sambil nyendok dogan bagian nya.
"Bukan maen." Terushima geleng geleng kepala, ajaib sekali kakak kelasnya ini.
Jam menunjukan pukul 00 tepat dan saat ini mereka sudah dikumpulkan didepan masjid.
Pak Gojo Satoru memberikan almamater pada anak kelas dua. Disana tertulis nama serta jabatan mereka satu tahun dirohis ini.
Yang ikhwan warna hitam yang akhwat warna maroon. Begitupun anak kelas 1 dibagikan oleh pak Ukai disana dengan lencana berlambang garda rohis insan cendikian.
Usai membagikan lencana dan almamater anak anak kelas 1 di tuntun untuk membersihkan diri lalu tidur dikelas yang sudah mereka bersihkan kemarin.
"Akang akangnya mau pulang?" tanya Daichi dan Aran menganguk.
"Masih ada acara di pondok, ini kami cuma menghormati undangan kalian." balas Aran.
"Hati hati kang, makasih udah mau ikut partisipasi." lanjut Kuroo dan semuanya menganguk.
"Jaga amanah kalian para pengurus, jangan sampai organisasi ini terabaikan." amanah Aran.
"Siap kang."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." balas mereka disana. Pak Ukai dan pak Gojo menginap, untunglah mereka punya kunci ruang BK untuk menginap malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Masjid (Haikyuu Religi) √
Fiksi RemajaSawamura Daichi Seorang pemuda yang dimintai tolong oleh kepala sekolah untuk membawa kembali kejayaan sebuah organisasi. Rohis Sebuah organisasi yang bergerak di bidang agama islam. Lalu bisakah Daichi membawa kejayaan dari organisasi di sekolah i...