empat puluh tiga_ arti sebuah keluarga

222 28 6
                                    

Hari itu pembagian rapor. Spesial untuk anak anak kelas 11 akan diumumkan juara umum karna untuk semester kenaikan kelas mereka masih dalam posisi magang.

Ini baru tahun pertama. Tahun pertama anak magang 6 bulan karna biasanya magang 3 bulan.
Pengumuman juara umum ini khusus buat anak kelas sebelas aja ya.

Btw anak kelas 11 ini magang nya dibagi dua sesi. Sesi pertama berangkat bulan 2 sedangkan yang kedua berangkat bulan 4.
Kuroo memilih berangkat pertama sedangkan wakilnya akan berangkat sesi kedua, jadi osis tetap akan berjalan.

"Palingan juga Kita lagi." ucap Kuroo saat kepala sekolah sudah memulai acara intinya.

"Kali aja elu, geser dikit." balas Oikawa. Tkj dan Tkr sebelahan kelasnya baris.

"Gak yakin gua." balas Kuroo. Bokuto dibelakang Kuroo cuma bisa menunduk, entah apa yang dia pikirkan.

"Peringkat umum tiga, dengan perolehan nilai 90,72 bidang akademi jatuh kepada... Selamat kepada ketua osis Kuroo Tetsuro dari kelas 11 tkj." ucap pak Gojo membuat semua orang kaget.

"Turun lu bro!" teriak Oikawa paling kaget. Semester lalu dia peringkat kedua padahal.

"Nasib..." balas Kuroo lalu berjalan maju ke arah lapangan menghampiri kepala sekolah.

"Peringkat kedua, dengan perolehan nilai 90,75 bidang akademi selamat kepada Kita Shinsuke dari kelas 11 perkebunan 1." semua orang menoleh kaget, kalau bukan Kita lalu siapa juara pertama.

Alasan kenapa banyak anak kelas 1 tertarik masuk rohis ya ini. Peringkat pertama dan kedua umum diambil oleh anggota rohis.

"Wow beda tipis sama Kuroo." komen Sugawara.

"Dan peringkat pertama dengan perolehan nilai 91,02 bidang akademi jatuh kepada... Wahh kalau ini mah kalian gak mungkin nyangka, selamat untuk Bokuto Koutarou dari kelas 11 tkj."

"HAH???" pekik Iwa, Semi dan Suga barengan. Ingat kelas mereka juga sebelahan barisnya.

Bokuto pulang kerumah sore itu usai latihan rohis. Tanganya menggenggam kuat sertifikat peringat umum pertama itu berjalan masuk kedalam kamarnya.

"Mah, pah Kouta peringat pertama umum, sesuai janji Kouta dulu." ucap Bokuto. Dia berjalan lungkai menaruh tas nya di kamar, lagi lagi Ayana tidak pulang dia pasti menginap lagi di kontrakan temanya dengan alasan skripsi.
"Kouta udah nepatin janji, tapi kalian semua yang ingkar." Bokuto menghela napas kasar sebelum suara ketukan pintu menyita perhatianya.

Bokuto bergerak turun dan membuka pintu rumahnya.

"SUPRAISE!!!!" teriak Suga, Semi, Oikawa, Kuroo dan Iwa sembari membawa kue tar berangka 1.

"Selamat bro!! Ya ampun gak nyangka gua lu geser posisi Kita!" teriak Oikawa menggosok gosok kepala Bokuto.

"Selamat juara satu... Selamat juara satu... Selamat untuk Bokuto.... Akhirnya burhan pinter... Yey!!!" tau siapa yang nanyi, benar Semi dan Suga saling rangkul sambil nanyi.

Iwa melirik pelan, malam ini dia bertekad menjadi orang waras.

"Wahh gua merasa tersingkirkan bro, gila lu ya bisa ngalahin si Kita." Kuroo memukul pelan perut Bokuto.

"Udah woy, gua laper ini ayo makan." teriak Semi dan semuanya masuk ke rumah Bokuto untuk merayakan juara umum Bokuto.

Bokuto jadi terhura dia memeluk erat Kuroo dan Oikawa sembari menangis bombay. Alasan mereka untuk menghibur Bokuto karna mereka paham Bokuto membutuhkanya.

Kita baru pulang kerumahnya, keringat dingin membanjiri dirinya. Pasalnya ini kali pertama dirinya tergeser ke peringkat 2.

"Assalamualaikum."

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang