Semi, Suga, Atsumu sama Iwa duduk lesehan di emperan masjid. Bentar lagi ashar dan para ikhwan lagi sibuk pasang bambu buat pos ntar malem.
Ya, tadi Oikawa ditelpon buat berenti pasang pos nungguin Daichi sama Ushijima dulu gitu katanya."Gabut bener!" keluh Semi kipas kipasan pake duit dua rebu lima lembar.
"Pamer duit ceritanya lu?" tanya Suga saat Semi gak berenti kipas kipasan.
"Pemer duit 100k iya Sug, ini cuma dua rebu." balas Semi.
"10k tolol." balas Iwa dan Semi menatapnya dengan gemas. Iya dia tau semuanya 10k cuma kan yahh ahh gitulahh Semi mau menghilang saja dari dunia ini!
"Cilok cilok."
Telolet.. Tetelolet....
"Cilok cilok, seribu rupiah enak lohhh.."
Mereka berempat saling tatap saat mendengar suara orang teriak cilok.
Iwa yang pertama kali bergerak, keburu tukang ciloknya jauh."MANG CILOK MANG!!!" zonk gak didengerin. Si mamang malah lanjut masuk ke lorong kompleks Semi.
"Gila budek tuh orang?" tanya Semi. Awalnya dia nyantai karna udah ada Iwa yang mangil, tapi sekarang gak bisa santai.
"MANG WOY BUDEK YA LU!" Iwa yang kesabaranya sangat tipis lekas memanjar pagar sekolah demi mengejar mamang cilok.
"Si Iwa manjat pagar!" kaget Suga langsung lari demi menghentikan aksi nekad temanya. Sayangnya manjat pagar bagi Iwa mah kacang, iyalah dia pake celana.
"Asikkk Tsumu ikutan mbak Iwa." teriak Atsumu lari ngikut Suga.
"Ehh?" Semi bingung, celingukan kek orang cengo disana.
"WOY SEMI LU GAK MAU NGEJER CILOK!" teriak Iwa yang sudah ada di luar pagar.
"Ya maulah." pada akhirnya Semi dan Atsumu ikutan manjat pagar. Walaupun ada adegan rok Atsumu nyangkut di kaki Semi waktu mau melangkah.
"Suga ayo!" teriak Semi waktu mereka udah ada diatas pagar."Gerbang ada ngapain manjat pagar." setelah mengatakanya Suga dengan kecepatan bulan sabit berlari ke arah gerbang yang gak terlalu jauh.
Tapi posisinya dia harus muter kalau mau ketemu temen temenya.Berhasil keluar dari wilayah sekolah empat ukhty itu lekas berlari sekuat tenaga mencari cilok tadi.
Semi nyimpang ke rumahnya sebentar."Ehh Eita katanya lagi kumpul rohis?" tanya mami Semi. Semi yang ngos ngosan ngeluarin sepedanya.
"Iya, mau ngejer cilok dulu mi." balas Semi lalu menghampiri tiga temanya. "Ayo naik!!!"
"Hah bopat?" teriak Suga gak nyantai sedangkan Iwa sudah nangkring di belakang, Atsumu nangkring di depan sepeda.
"Lu belakang gua, gak apa apa aman kok." balas Iwa menepuk tempat yang tersisa disana. Untung badan mereka kecil semua gak semok semok amatlah. Paling semok si Atsumu mana duduknya didepan lagi.
Kalau kalian nanya konsepnya si Atsumu duduk. Ada tuh sepeda yang bagian bawah bangku sama stang lurus nah si Atsumu duduk disana, duduk miring ya btw.
"LETS GOOOOO!!!!!!!!" teriak Semi mengkayuh sepedanya. Hebat ban sepeda itu tidak kempes paling hebatnya adalah kekuatan mak elang yang setara dengan 1000 kapas. Kuat sekali.
"Ehh Eita kan ada dua sepeda." pekik mami Semi tapi telat Semi and the gang sudah meluncur dalam misi mengejar cilok.
"Woy Tsum palak lu nutupin!" teriak Semi.
"Udah mbak ikutin arahan Tsumu aja." balas Atsumu. "Belok mbak!!!"
"Kiri apa kanan!!" teriak Semi.
"Kiri kiri!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Masjid (Haikyuu Religi) √
Fiksi RemajaSawamura Daichi Seorang pemuda yang dimintai tolong oleh kepala sekolah untuk membawa kembali kejayaan sebuah organisasi. Rohis Sebuah organisasi yang bergerak di bidang agama islam. Lalu bisakah Daichi membawa kejayaan dari organisasi di sekolah i...