tiga puluh lima_Mereka yang dicintai Rasulullah

243 28 3
                                    

Usai solat magrib berjamaah semua anak rohis sudah rapi dan wangi tentu saja.
Mereka dikumpulkan perbaris sesuai Akhwat dan Ikhwan. Untuk makan bareng.

Suga dan Kita bertugas untuk membagikan sop serta makan malam itu. Untunglah anak anak pada gak bandel jadi makan malam berjalan dengan lancar.

"Sop nya enak." komen Daichi sembari memakan sop miliknya.
Ushijima melirik ceker dalam sop Kuroo, sungguh melihat ceker mengingatkanya pada ayam berkaki lumpur lapindo nampaknya bapak Ushijima ini kapok masuk pasar.

Usai makan malam bersama. Mereka istirahat sembari menunggu isya juga pembina, kapsek dan akang hadroh yang memang belum datang.
Ketika azan dikumandangkan barulah para tamu yang mereka tunggu datang.

"Jadwalnya apa?" bisik Kuroo pada Daichi. Acara akan dimulai saat ini, Kita yang ditugaskan menjadi mc pun sudah mulai membacakan susunan acara.

"Lu sama mbak Yaku kultum sesuai tema." balas Daichi membuat Kuroo kaget.

"Gua..apa ya lupa gua Chi." alasan Kuroo sungguh dia minim pengetahuan tentang suami istri. Nikah aja belom.

"Apa ajalah, digabungin nanti bareng tema mbak Yaku." balas Daichi.

"Acara selanjutnya, sambutan pembina rohis kepada bapak Ukai dipersilakan." ucap Kita dengan sopan.
Pak Ukai yang dipangil sibuk nyomotin bakwan hasil jerih payah Motoya dan Osamu lekas menengok.

"Saya?"

"Iya pak." balas Kita dan pak Ukai segera maju.

"Assalamualaikum wr wb. Yang terhormat bapak kapsek dan guru hadroh anak rohis.
Pertama tama puji syukur atas berkat rahmat allah kita masih bisa dikumpulkan malam hari ini dalam acara malam binaan iman dan takwa.
Kedua kalinya solawat beriringkan salam tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad..."

"Shalallahhu alaihi wassalam." pekik semua anak rohis dengan semangat.

"Alhamdulillah buat hari ini. Bapak gak tau mau ngomong apa sebagai pembina, bapak bangga dah gitu aja. Wassalamualaikum wr wb."

"Hah?" semua anak rohis melongo tak percaya. Cepat sekali sambutan nya?

"Besok kalau diminta upacara bendera, pak Ukai aja jadi pembina." bisik Bokuto dan Kuroo dengan cepat menganguk.

"Buat acara selanjutnya, kultum yang akan dibawakan oleh teman teman kita kak Kuroo dan mbak Yaku kepada keduanya kami persilahkan."

Yaku dan Kuroo maju bersama namun duduk dengan jarak 5 meter.

"Assalamualaikum wr wb." keduanya sama sama mengucapkan salam dan dibalas balik oleh teman temanya yang lain.

"Sesuai tema hari ini saya akan bawakan kultum berjudul wanita.
Yaps wanita itu mahluk allah yang istimewa. Bahkan saking istimewanya  didalam al quran ada satu surah yang isinya mengenai wanita, ada yang tau surah apa itu?"

"An nisa!!" pekik para akhwat dan Yaku tersenyum manis.

"Betul sekali, selain itu ketika seorang perempuan lahir dia membuka pintu surga untuk ayahnya dan ketika kita menjadi seorang ibu surga ada di telapak kaki kita pernah denger kan ungkapan ini.
Wanita itu mudah banget loh dapet pahala tapi mudah juga terjerumus dalam neraka kayak yang udah kak Bokuto sampein dua bulan kemarin,  hayo siapa yang masih inget?" ucap Yaku kembali.

"Yang gua inget si Suga sama Iwa jadi contoh gibah." lirih Kuroo sadar tak sadar suaranya masuk kedalam mic yang memang disediakan untuknya juga. "Ehh mic nya idup!" Kuroo lekas mematikan mic dihadapanya.

Tatapan maut sudah dia dapati dari sang adik juga sepupu dari Oikawa itu.

"Hehhe iya itu bener juga sih." balas Yaku cangung karna pak Gojo dan pak Ukai tertawa kecil kala mendengar ucapan Kuroo. "Wanita yang cuma solat wajib doang, puasa wajib doang jarang puasa dan solat sunnah tapi menghindari zina dan patuh kepada suaminya saat di akhirat nanti dia dipersilakan masuk lewat pintu surga manapun, baru patuh pada suami loh itu.
Oke untuk lengkapnya sesuai tema maka kak Kuroo yang akan melanjutkan." balas Yaku santai.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang