48. Tragedi pangang Ayam

205 30 10
                                    

Semi, Tendou dan Iwa sibuk magang daging. Suga, Yaku sama Kita sibuk motongin dagingnya.
Atsumu membawakan piring yang Semi minta, dengan angkuhnya Semi menaruh satu persatu daging matang itu ke piring sembari ngelirik para ikhwan.

Atsumu dengan riang gembira membawa daging itu ke aula masjid. Mereka gelar tikar, tak hanya daging banyak makanan disana.
Terlihat sangat aestetik.

Sayang sekali Matsukawa tidak dapat hadir karna melanjutkan pendidikanya di amerika, atas permintaan sang mama.

Kalau para akhwat magang di emperan masjid maka para ikhwan magang di halaman deket tempat wudhu.

Terushima, Bokuto dan Sakusa menatap para akhwat disana, sebenarnya Sakusa gak ikutan cuma Bokuto mangil namanya tadi jadi dia noleh.

"Bang ntar kalau mbak Suga atau mabk Kita mau nyuci daging kita hadang." ucap Terushima.

"Iya kita hadang." lanjut Bokuto.

Sakusa menggelengkan kepala lalu menoleh kesamping, sudah ada Daichi dan Suna dengan aura hitamnya.

"Bang Bokut, mending jangan deh." bisik Sakusa.

"Kenapa, cuma Suga sama Kita juga gak masalah." ucap Bokuto belum menoleh ke arah yang Sakusa tunjukan.

"Berani ngadang mbak Kita, bang?" Terushima dan Bokuto sama sama menegang, lalu menoleh melihat apa yang Sakusa lihat lalu terkekeh pelan.

"Bokut.." lirih Daichi tersenyum, senyuman yang membuat siapapun merinding.

"Haikkkk!" pekik Terushima dan Bokuto bersama.

Btw, mereka buat dua api ya. Anak anak kelas 1 dijagain sama Kuroo, Ushijima sama Oikawa sedangkan anak kelas 2 dijagain sama Daichi dan Bokuto.

"Kak ini kapan sih matengnya, capek jari jemari Lev ngipasin." keluh Lev.

"Ngipas aja kagak kuat lu!" balas Tsukishima yang sibuk nyuci daging.

"Udah jangan mengeluh Lev." ucap Ushijima dan Lev iya ajalah. Anak kelas 1 ini manggang ayam utuh sedangkan kelas 2 manggang sate nya.

"Senangnya dalam hati... ~" Oikawa kipas kipas sambil nanyi.

"Teleloletttt..." Kuroo yang lagi bertugas megangin bambu tempat daging nyambung gitu aja.

"Bila beristri dua...~" nampak nya anak rohis yang duluan ketularan kurang secanting adalah Kogane.

"Hae haek josss!.."

"Seperti... Dunia... DUNIA APA?" teriak Bokuto ikutan nyambung.

"Abang yang punya... AZEKKK!" teriak Oikawa heboh.

"Kepada mbak Kitashin, dek Suna sayang padamu." ucap Suna, gtw mau nyambung aja pokoknya dia.

"Kepada IWA-CHANNN!" Oikawa teriak sambil ngelambaiin tanganya. "I say i love you... Asekkk."

"USHIJIMA!!"

Krikkk krikkk

Teriakan Bokuto bermaksud untuk supaya bapak Ushi yang terhormat menyambung lagu abtrak mereka.

"Wahahah salah lu, ngapain minta si Ushi yang nyambung." tawa Kuroo.

"Aku sebenarnya dimana?" lirih Tsukisima masih sibuk nyuci daging bareng Kageyama.
"Abang lu gitu bentukanya, elu gini bentuknya, gimana ceritanya."

"Ya gitu gitunya." Kageyama gak tau harus jawab apa, jadi dia jawab seadanya.

"Duhh lama banget sih, udah pake kipas angin ajalah." ucap Oikawa, fiks dia capek ngipasin gini.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang