Semi dan Atsumu pergi ke ruang kelas yang akan para akhwat gunakan untuk tidur sedangkan Sakusa berada di kelas sebelah.
"Ehh bubur TsumTsum!" pangil Semi kesal karna kembaran Osamu itu menginjak lantai yang telah dia bersihkan.
"Tsumu mbak Semi!" ralat Atsumu saat namanya di pangil salah oleh Semi.
"Sama ajalah!"
"Ya nggak dong mbak, Tsumu bukan bubur!" Atsumu lekas mendorong meja untuk menyudutkanya di dinding.
"Mau ngapain Tsum?"
"Ya beresin mejalah mbak biar bisa disapu." jawab Atsumu, Semi menghela napas pelan adik kelasnya ini rada bego atau emang tidak bisa memanfaatkan keadaan.
"Mbak Semi, kelas sebelah udah selesai aku singkirin mejanya. Mbak sama Tsumu kesana aja." Sakusa datang usai menyingkirkan meja dikelas sebelah.
"Terima kasih Sakusa Kiyoomi anak bujang paling ganteng." Semi memuji lalu pergi duluan ke kelas sebelah. "Ohh Tsumu kamu bantuin singkirin meja aja ya, mbak sendirian nyapu gak apa apa kasihan si Sakusa dah capek itu."
Atsumu tak bergeming dari tempatnya tadi mendorong meja.
"Ehh?"
Dia baru sadar saat Sakusa sudah ada disebelahnya.
"Mbak Semi!" lirihnya kesal.
Semi tau Atsumu suka sama Sakusa udah dibatas jurang, tapi hubunganya gak pernah bergerak sama sekali.
Apalagi Sakusa itu salah satu sahabat dari kembaranya."Tsum, tanganmu udah baikan?" tanya Sakusa dan Atsumu menganguk pelan.
Sungguh dia sama Sakusa itu gak pernah berduaan gini, biasanya ada Osamu yang tiba tiba ganggu."Anu..itu.."
"Biasanya teriak OMI OMI kok sekarang enggak?" Atsumu gelagapan saat Sakusa berkata begitu.
"Huhh, duhh gak enak cuma berdua. Mbak Semi, aku nyusul dia aja ya." Atsumu lekas berlari saat Sakusa tak menjawab.
Ayolah dia cuma berani di mulut saja, kalau udah beneran berdua ya ciut!
"Mbak Semi!" pekik Atsumu saat sampai dikelas sebelah.
"Loh, cepet banget mojoknya." ucap Semi santai sambil terus nyapu.
"Mbak Semi yang bener aja deh, masak aku ditingal sendirian sama Omi, aku..aku..aku kan malu." Atsumu menunduk merasa malu membuat Semi tertawa keras.
"Gadis kek elu punya malu juga ternyata." tawa Semi masih berlanjut sampai suara seseorang mengagetkanya.
"Ketawa teros! Kagak bersih ntar nyapunya!" Iwa datang berkacak pingang dihadapan Semi dengan kesal. "Sini lu, bukanya ngambil benner bareng gua malah keluyuran sama Suga!"
Atsumu hanya bisa menahan tawa saat kakak kelasnya itu kena marah habis habisan oleh temanya.
Di dimensi lain saat ini ada para calon imam yang tengah sibuk menarik kayu dari gudang. Nanti malam mereka akan melakukan game untuk mabit.
"Ehh bentar dehh, kok elu sih Hir yang harus bantuin perlengkapan!" risuh si Oikawa baru sadar jika si Hirugami ini anak kelas satu.
"Aku gak bisa masak kak." balas Hirugami polos saat mengingat jika dua kelompok lain sedang menyiapkan makanan.
"Gak adil nanti, bang Matsu gimana ini?" tanya Oikawa gemas. Matsu hanya mengendilkan bahunya tanda tidak tau. "Hir ntar apapun yang aku sama Daichi atau Ushi omongin kamu gak boleh denger."
"Kalau kedengeran kak?"
"Pura pura gak denger lah." balas Oikawa dan Hirugami cuma mangut mangut aja, makin cepet makin baik menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Masjid (Haikyuu Religi) √
Novela JuvenilSawamura Daichi Seorang pemuda yang dimintai tolong oleh kepala sekolah untuk membawa kembali kejayaan sebuah organisasi. Rohis Sebuah organisasi yang bergerak di bidang agama islam. Lalu bisakah Daichi membawa kejayaan dari organisasi di sekolah i...