dua puluh dua_ Restu?

267 36 4
                                    

"Hallo assalamualaikum kang, antum dimana?" Tanaka pake handpone Enno menelpon Daichi saat ini.
Pasalnya mereka bertiga, Tanaka, Ennoshita dan Noya sudah sampai di depan rumah yang mereka tau adalah milik gadis bernama Sugawara Koushi atas alamat yang telah Daichi berikan.

Itulah kenapa Daichi minta Tanaka bawa mobil. Biar mereka berempat bisa pulang bareng.

"Waalaikumsalam, ini udah di simpang." jawab Daichi mengangkat telpon dengan tangan sebelah nyetir.

Berani kan tuh anak, padahal dah tau motor bekas kecelakaan.

"Yaudah ana tunggu."

"Ehh kita gak keluar duluan aja. Gak enak kali dilihatin sama tetangga." ucap Enno melirik kiri dan kanan perumahan itu.

"Yaudah ayo keluar." ajak Noya.

Ketiganya keluar dari mobil lalu berdiri didepan pintu utama sembari mengucap salam.

"Assalamualaikum..mbak Suga." pangil Ennoshita.

"Waalaikumsalam." terdengar suara laki laki dari dalam sana. Tak lama seseorang membuka pintu, sejenak Noya dan Enno terpaku dengan wajah pemuda itu.

Putih bersih persis seperti Suga, rambutnya biru seperti salju bola matanya juga biru. Katanya sih bunda Suga itu masih ada keturunan orang swis gitu.

"Temen Koushi ya?" tanya Shei kakak dari Sugawara. Semua menganguk. "Masuk saya pangil anaknya dulu."

"Heh zina!" Tanaka menepuk udara didepan kedua wanita itu yang terus menatap Shei tanpa henti dengan sorbannya.

"Ya ampun ganteng banget, pantes anak anak rohis selalu pengen ketemu abangnya mbak Suga." ucap Enno.

"Pantes mbak Suga cantik, abangnya aja ganteng gini." lanjut Noya.

"Ehh ada tamu, tamunya siapa ini?" semuanya yang sudah duduk di sofa menoleh pada wanita paruh baya yang nampak angun itu dari arah pintu.
Bisa dipastikan dia adalah bunda dari Sugawara. Ketiganya yang seolah terhipnotis akan keangunannya pun tersadar.

"Tamunya mbak Suga tante." ucap Enno usai mereka menyalami bunda.

"Ohh tamunya Kou, ntar ya Kou ada dikamar." ucap bunda kemudian.

Brmm..

Tak lama suara motor berhenti, bunda tersenyum saat mendapati pemuda itu turun dari motor putrinya.

"Bunda." pangilnya dengan cangung.

"BUNDA!!!" pekik Noya, Ennoshita serta Tanaka bersamaan.

SANGAT TIDAK SOPAN!

"Eh yang sopan!" Daichi memperingatkan ketiganya usai menyalami bunda Sugawara ini.

"Makasih ya nak."

"Iya bunda."

"Yaudah masuk dulu, ayah masih di kantor. Bunda pangil Koushi dulu ya." ucap bunda lalu masuk kedalam.
Daichi yang baru duduk ditatap serius oleh ketiga manusia disana.

"Apa?"

"Sampean gercep banget ngambil hati ibunya mbak Suga." Tanaka nabok pundak Daichi.

"Ini bukan salah ku. Semalem waktu mbak Suga demam tinggi Oikawa nelpon aku.."

Malam dimana Sugawara demam tinggi.

"Astagfirullah Kou..ya allah ini ayah mana sih gak nyampe nyampe." bunda bener bener cemas saat ini.
"Koushi tunggu bunda ya, bunda ke rumah tante Kit (mama Oikawa) dulu sebentar ya."

Niat hati bunda kerumah mama itu sebenarnya mau minta temenin nganter Suga ke rumah sakit.

"Mbak Kit.. Oikawa.. Miwa... Kageyama..." serasa ngabsen seisi rumah. Papa Oikawa jarang dirumah jadi bunda taunya pasti gak ada dirumah.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang