Suga duduk di depan teras rumahnya memandangi bunga bugenvil yang mulai bermekaran. Ayahnya selain seorang pengusaha dia juga suka mengoleksi bonsai jenis apapun.
Baik itu beringin hias, kelapa, bugenvil, bahkan berbagai jenis tanaman lainya.Sedangkan ibunya sangat menyukai anggrek, Suga sendiri sangat suka dengan bunga desember. Bunga dengan warna orange yang bila pada musimnya akan berbunga bersamaan.
"Suga." sapa seorang gadis seusia Sugawara.
Iwa datang membawakan serantang makanan yang menarik dimata Suga."Apaan tuh Wak?" tanya Suga tak sabar.
Iwa menstandarkan sepedanya lalu menghampiri Suga dan memberikan rantang itu padanya."Ada bolu kesukaan lu tau." Iwa tersenyum manis. Gadis itu sedikit menarik jilbab langsunganya ke belakang karna sedikit kendur.
"Ihhh ibuk lu terbaik lah pokoknya." Suga tuh bersyukur banget punya tetangga kek ibunya Iwa.
Soalnya tau aja gitu Suga sukanya apa, hehehhe.
"Btw acara apaan nih?" tanya Suga penasaran.
"Ohh gak apa apa sih mau bagi bagi aja, si Sheii dah ke lampung ya?" celingukan Iwa nyariin abang Suga yang terkenal dengan wajah tampanya.
"Udah dari kemaren kali, ehh satu rantang lagi buat Oik ya?" tanya Suga sekalian menggoda gadis itu.
"Tau aja lu, yaudah ya gua mau kerumah si sampah dulu. Salam buat ibu lu." ucap Iwa lalu pergi. Dirumah Suga hanya berdua dengan ibunya karna seperti yang kita tau ayah dan kakaknya sedang ada dilampung.
Iwa berjalan menuntun sepedanya hanya kelang dua rumah dan sampailah pada rumah yang dia tuju.
"Assalamualaikum." Iwa mengetuk pintu rumah itu cukup kuat lalu seorang gadis yang membuka pintu.
"Waalaikumsalam. Ehh Iwa." dia adalah Miwa.
Jadi si Oikawa ini tiga bersaudara ya gaes, Oikawa anak pertama, terus Miwa abis itu Tobio.Jaraknya umur Oikawa sama Miwa cuma satu tahun. Sedangkan Oikawa sama Tobio tiga tahun.
"Lu belum ke jepang Wa, katanya mau lanjut ke jepang?" dia dapet kabar dari Oikawa kalau Miwa mau lanjutin sekolah ke jepang.
Ntar lulus smk baru Oikawa yang nyusul, niatan keluarga si Oikawa kek gitu."Belum Wak, mepetin aja kata mama." balas Miwa. Rambut raven pendek dengan poni yang dia jepit kebelakang.
Anggun banget kalau ngeliat Miwa."Ohh yaudah ini makanan dari ibu, salamin buat tante sama om ya Miw." Iwa memberikan rantang itu pada Miwa.
"Gak mau masuk dulu, lu kan calon mantu keluarga ini." ucap Miwa senyam senyum gak jelas.
"Kageyama masih kecil Miw."
"Hahah yang bilang Tobio tuh siapa? Gua ngomongin bang Tooru."
"Tiga kata ya Miw." Miwa mendekatkan telinganya saat Iwa mengatakan itu.
"Kamu naksir Oikawa, fiks bener ini mah." ucap Miwa dah pede duluan.
"Hah mbak Iwa suka sama bang Tooru, astagfirullah mbak sadar mbak. Bang Tooru kudel, kucel, kek gelandangan gitu." dateng lagi nih pemuda yang lumayan tinggi, rambut senada Miwa dengan susu kotak di tanganya.
"Tobio nistain kakak sendiri gak boleh loh." padahal Miwa mau ketawa cuma ditahan.
"Jangan ditahan mbak Miwa, ntar kentut loh." ucap Kageyama lalu menatap Iwa. "Mbak Iwa Kage saranin ya, kalau bang Tooru nembak mbak kasih syarat sparing bareng mbak dijamin kalah bang Tooru." ucap Kageyama.
"Yang bilang gua naksir abang kalian tuh siapa?" tanya iwa.
Capek dia melihat kesalahpahaman dua kakak adek ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Masjid (Haikyuu Religi) √
Novela JuvenilSawamura Daichi Seorang pemuda yang dimintai tolong oleh kepala sekolah untuk membawa kembali kejayaan sebuah organisasi. Rohis Sebuah organisasi yang bergerak di bidang agama islam. Lalu bisakah Daichi membawa kejayaan dari organisasi di sekolah i...