"Papa?"
Kageyama terdiam lalu kembali menyeruput minumanya.
"Papa!" Miwa berlari dan memeluk sang papa. Pria paruh baya itu mengusap kepala sang putri. "Miwa kangen tau, terkahir ketemu kan waktu Miwa mau ke jepang."
"Kapan berangkat lagi?" tanya sang papa.
"Nanti sore!" ucapnya semangat. "Ehh btw papa ngapain kesini?"
Sang papa menatap si bungsu yang sama sekali tak menyambut kedatanganya. Dia berjalan mendekat lalu mengusap kepala Kageyama menaruh satu kotak roti bakar rasa coklat dihadapanya, juga tiga kotak susu kesukaan si bungsu.
"Tobio." pangil sang papa.
"Papa tau dari mana kami disini?" tanya Oikawa. Sebenarnya dia sedikit curiga karna awal papanya masuk dia tidak mencari anak anaknya melainkan nama pemilik cafe.
"Papa nanya mamamu, mama bilang kalian lagi sama Bokuto. Jalan rumah Bokuto lewat sini kan, papa gak sengaja liat mobil Shei." ucap sang papa. "Tobio masih marah sama papa?"
Kageyama hanya diam, raut wajahnya sedih.
Klenteng..
"Assalamualaikum." tiga gadis masuk dengan buku ditangan mereka.
"Waalaikumsalam."
"Lohh bakageyama ngapain disini?" ya gadis itu adalah Kourai, Hinata dan Yamaguchi.
"Boge?" Kageyama yang terpangil menatap gadis itu lalu beranjak. "Misi, ikut aku yok." ajak Kageyama menarik lengan Hinata.
"Ehh Tobio mau kemana!" pekik Oikawa namun anak itu tidak menanggapinya.
Kourai mendekat pada Hirugami, terasa aura sangat tegang disana."Yaudah kalau si Bio masih marah ini roti bakarnya untuk kalian. Tooru susu nya kasih ke Bio yah nanti." sang papa hendak pergi namun Oikawa bersuara membuat suasana makin tegang apalagi Hirugami saat ini.
"Tunggu pa, papa kesini gak nyariin kami kan?" tanya Oikawa. "Papa tadi nyebut nama Sachi bukan Tooru, bukan Miwa ataupun Tobio."
"Sachi itu anak sekertaris papa, karna papa liat mobil Shei diluar jadi papa mangil Sachi dulu mastiin kamu disini apa enggak." Oikawa tak membalas. Namun detik berikutnya dia tertawa.
"Yahh pa, aku kira si Hiru adik tiriku kayak disenetron gitu." tawa Oikawa memecah keheningan. Sang papa membalas senyum lalu pergi dari sana. "Si Hiru, ntar kalau aku jadi warisin jnk kamu jadi sekertarisku aja ya." Oikawa mengatakanya dengan nada bercanda.
Oikawa sendiri sebenarnya sudah menganggap Hirugami seperti adiknya, tapi dalam hal senior dan junior di sekolah."Kage kamu kenapa?" tanya gadis itu bingung saat ditaman Kageyama malah nangis tanpa ngomong apapun.
"Papaku nikah lagi Hin, udah lama. Udah lima belas tahun." Kageyama mati matian menahan air matanya agar tak keluar lebih banyak.
"Kage kamu..." Hinata bukan tipe cewek yang bisa nyemangatin orang jadi dia agak bingung mau bagaimana.
"Boleh aku cerita Hin?" tanya Kageyama dan Hinata menganguk pelan.
2 malam yang lalu
"KRISTAL!" Tobio melirik jam weker nya. Menunjukan pukul sepuluh malam, siapa yang bertamu sampai teriak gitu dirumahnya.
Miwa sedang ada di jepang, Oikawa menginap ditempat Daichi kala itu.
Tobio keluar dari kamarnya melihat wanita seumuran sang mama tengah berdebat dengan mamanya."Mana Singto?"
"Ngapain tante itu nyariin papa?" lirih Kageyama.
"Mas Singto gak pulang, di kantor kali. Lagi pula minggu ini jadwal dia pulang kerumahmu." mama Kage menjawab dengan pelan dan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Masjid (Haikyuu Religi) √
Teen FictionSawamura Daichi Seorang pemuda yang dimintai tolong oleh kepala sekolah untuk membawa kembali kejayaan sebuah organisasi. Rohis Sebuah organisasi yang bergerak di bidang agama islam. Lalu bisakah Daichi membawa kejayaan dari organisasi di sekolah i...