46. Rencana pergantian

230 34 1
                                    

Suga menghela napas pelan, satu minggu ini dia sudah review tempat magang nya, lumayan jauh dari rumah.

"Sug lu dah siap?" tanya Iwa. Kali ini mereka kebagian magang di sembawa. Tempatnya lumayan jauh dari sekolah dan untungnya sudah disediakan mes disana jadi Suga dan Iwa tingal bawa barang doang.
Mereka gak berdua doang kok, ada anak perternakan lainya.

"Huaa 6 bulan lama banget." ucap Suga nangis bombay. Pasalnya karna gak mau bunda nya sendirian dirumah, Suga nyuruh bunda ikut sama Ayahnya ke lampung rumah mereka titip ke keluarga Iwa.

Note: sadar gak sih yang paling kasihan itu kageyama. Mana masih smp, ayahnya jarang pulang, mbaknya di jepang ini abangnya malah magang.
Cung siapa yang mau nemein kageyama!

"Ihh lebay lu, udah ayo ahh." Iwa berjalan menuju bus yang akan mengantar mereka magang. Dibelakang mereka ada bus anak pembibitan, lalu otomotif dan perkebunan, didepan mereka bus tkj dan tata boga.

"Kita mau kemana?" pangil Semi saat melihat Kita dan Yaku keluar dari bus.

"Ikhwan rohis lagi perpisahan, ikutan yuk." ucap Yaku. Suga dan Iwa saling mandang.

"Lu duluan sono sama Semi, gua panggil Tendou dulu." ucap Iwa lari ke bus paling depan.

Disisi lain semua anak rohis lagi ngumpul bareng sembari nunggu jadwal bus mereka berangkat.

"Bang Matsu jagain anak anak ya." Oikawa merangkul Matsu dengan akrab.

"Siapp, 4 bulan ini gua jagain anak anak kalian nih. Gua kasih tips buat mancing siswa baru." semuanya tertawa.

"Gimana tuh?" tanya Suga.

"Nih gua kasih umpan cindo kw." Matsukawa menunjuk Suna disana.

"Heh bang Sukun, gua adik lu ye." teriak Suna tak terima dinistakan abang sendiri.

"Cindo kw dikira barang kali lu." tawa Osamu cekikikan.

"Diem lu onde onde micin." ucap Suna gemas. Osamu suka makan onde onde gaes bosen makan onigiri mulu.

"Ya yang ori belinya di shoopie Sam, yang ini pasti pak Gojo beli nya di pasar gelap." lanjut Terushima. Dia dan Osamu bersatu meroasting Suna.

"BAGUS!" teriak Matsukawa. Osamu dan Terushima mungkin adalah muridnya.

"Capek gua Sak."

"Gak perduli gua." balas Sakusa saat Suna ngadu padanya.

"Hir..." Suna menapilkan wajah memelas depan Hirugami dan si empu hanya tersenyum tertekan.

"WHAHAH HIRU KOMUKNYA GOLONG DIKONDISIKAN." tawa Tendou ngakaz.

"Tolong Ten bukan golong." Kita membenarkan ucapan Tendou.

"Udah woy gua capek ini ngikik terus." ucap Semi senderan di Iwa.
Tapi nampaknya Semi lupa jika Iwa tidak selembut Suga, akhirnya Iwa menyingkir membuat Semi yang asik senderan nyungsep ke belakang tubuh Iwa.
"Iwa woy!"

"Buat seluruh anak yang akan magang, harap berbaris di lapangan sekarang." suara itu terdengar melalui toa di gedung sekolah.

"Ayo, udah dipanggil itu." Daichi yang pertama kali berdiri. Diikuti oleh anak anak lainya.

"Pergi ya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Anak rohis kelas 2 satu persatu memakai sepatu mereka berjalan menjauh dari masjid menuju lapangan upacara.
Daichi melirik sejenak ke arah masjid lalu tersenyum.

Saat di bus Daichi menatap keluar jendela menikmati pemandangan disana. Oikawa duduk di sebelahnya menatap langit langit bus.

Note: mereka di bus masing masing!

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang