empat puluh_ Kenapa Harus Dia?

240 29 9
                                    

Hari itu teman teman, tetangga, sanak saudara dari Oikawa berkumpul dirumah milik keluarganya. Berduka atas kematian orang yang sangat tidak terduga.

Oikawa lah sosok yang paling hancur namun tetap harus tegar sebagai seorang kakak. Kageyama dan Miwa ada disisinya, ya usai dikabarkan bahwa mama meningal Miwa langsung memesan tiket kembali ke indonesia. Jasad sang mama pun baru tadi pagi diantarkan kerumah dari rumah sakit.

Tak lama seorang wanita masuk, duduk di depan jenasah mama Oikawa sembari menangis memeluk jenasah itu.
Setelahnya dirinya duduk disebelah papa Oikawa, memeluknya dengan erat membuat Oikawa bingung.

Bukan hanya Oikawa. Ayah Suga, ibu Semi juga ibu Bokuto selaku sepupu papa Oikawa ikutan bingung. Mereka tidak mengenal wanita yang baru saja memeluk Singto.

"Siapa?" lirih Oikawa.

Miwa memeluk sang kakak dengan menangis pelan. "Madu mama bang." ucapnya sembari menahan agar tidak menangis.

Miwa sudah mengetahui semuanya sebelum keberangkatanya ke jepang kala itu, Kageyama yang curhat pada Miwa.

"Kapan?"

Sekarang Kageyama lah yang memeluk Oikawa dengan erat disisi sebaliknya. "Sudah lama, kata mama kita harus iklas bang."

"Iklas?"

Runtuh rasanya dunia Oikawa saat mendengarnya.  Madu mamanya datang disaat mamanya meningal dunia. Dia tau mama nya dimadu saat mamanya telah pergi dari dunia ini.

Bagaimana dirinya bisa iklas?

Saat yang sama Oikawa menatap ke arah pintu, ada Hirugami yang menunduk dengan wajah yang menangis, sedih seolah takut menatap Oikawa disana.

"Hiru?" lirih Oikawa.

"Mas Hirugami saudara tiri kita bang." ucap Kageyama kemudian.

Gleder..

Bagaikan petir disiang bolong. Oikawa menatap nanar Hirugami yang berada didepan pintu rumahnya, terus menunduk disana sembari menangis.

"Kenapa harus dia?" lirih Oikawa.

Hancur sudah, dia merasa dikhianati banyak orang. Pertama mama nya, kenapa dia tidak tau tentang semua ini. Lalu Kage dan Miwa yang juga tidak memberitahunya, papa nya yang seolah bersikap biasa saja padahal dia menyembunyikan hal besar.

Dan sekarang? Hirugami, orang yang dia anggap sebagai adiknya juga ikut ikutan mengkhianati dirinya.

"Sial!"

Note: kita pake nama asli mereka.
Singto (ayah Oikawa), Kei dan Dew (ayah, ibu Suga), Sam dan Naruka (ayah, ibu Bokuto), Kira dan Erla (papi, mami Semi) Nasya (Mama Hiru)

Usai pemakaman Singto duduk dihadapan tiga sepupunya.

"Apa apaan ini Singto?" tanya Naruka sebagai yang paling tua antara Singto, Kei dan Erla.

"Apanya?" jawab Singto pura pura tak paham.

"Dia, apa apaan kak!" Dew, jelas dia marah. Dia yang paling dekat dengan Kristal, dia yang tau perjuangan cinta antara Singto dan Kristal.

"Sayang sabar dulu, dengerin kak Singto ngomong." bisik Kei menenangkan Dew.

"Dia gak sengaja hamil anakku." balas Singto. "Tapi cintaku hanya untuk Kit!" jawaban ini khusus dia tujukan pada Dew.

"Cinta? Kamu fikir cinta gak butuh kesetiaan?" tanya Naruka.

"Naru, udahlah mereka juga sama kayak kita aslinya. Gak usah ditutupin lagi, capek acting terus." balas Sam membuat semua orang disana kaget.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang