tujuh_Mading Masjid

358 44 1
                                    

Dan disinilah Semi, Bokuto dan Tendou berada.
Koprasi yang jaraknya cuma lima langkah dari masjid.

Ngapain mereka disini?

Bokuto dan Tendou sebagai anggota kaligrafi dan seni membutuhkan bantuan bendahara selaku bank dunia di semesta bernama rohis ini.

"Jadi mau tema apa?" tanya Semi bersandar di pintu depan koperasi. Mbak Mikasa sebagai penunggu koperasi hanya menatap dua manusia yang tengah sibuk planga plongo di depan per kertasan.

"Tema apa Ten?" tanya Bokuto ikut bingung.

"Ehh gimana kalau sahabat rassulallah, bagus keknya itu." ucap Tendou lalu Bokuto ikut setuju dengan usulan si Tendou.

"Tambahin yang ceritanya konstantinopel  ya, bagus juga tuh." Semi mengusulkan. Sebagai ibu bank dunia dia juga mau usulanya diliat seluruh penghuni smk ini.

"Wahh boleh tuh, mbak Mikasa sekalian print bisa?" tanya Tendou namun mbaknya ngegeleng.

"Itu mesinya lagi rusak, ngambek dia kemarin pak Eren kagak berhenti ngeprint." ucap mbak Mikasa.

Rambut abnormal Bokuto seketika lemes ini si Tendou pake hijab aja kalau enggak palingan rambutnya juga lemes kayak Bokuto, ya begitulah pemikiran si Semi.

"Yaudah si, suruh kak Ushijima aja keluar dia kan yang motornya lagi gak kepake." ucap Semi santai aja.

Gimana ya semua motor anak rohis lagi kepake. Daichi sama Kuroo pergi ke pesantren diskusi sama akang akang bisa gak bantuin ngajarin hadroh.

Suga sama Iwa belum dateng, mereka ada di site B praktek keknya jurusan mereka.

Fyi, smkn 1 karasuno dibagi jadi dua site ya.
Site A tempatnya belajar biasa, leb kimia, perpus, sama leb tkj sedangkan
Site B tempatnya praktek semua jurusan kecuali tkj.

Makanya tkj itu dikatain kelasnya anak elit, mana pernah tuh mereka panas panasan buat nanem kek perkebunan, kotor kotoran sama oli kek otomotif, ngurusin ayam, sapi bebek sampe kelinci kek perternakan, berusaha buat bibit pertumbuhan baru kek pembibitan atau bahkan mainan tepung kek tata boga.
Elit mereka mainanya kabel komputer di leb yang serba ac.

Si Tendou mah gak pernah naik motor, dia dijemput sama babeh nya kalau enggak ya nebeng si Ushi.
Bokuto juga sama kadang nebeng Oikawa kadang nebeng Kuroo.

Semi mah rumahnya gak jauh banget, walaupun harta melimpir dia kesekolah pake sepeda.
Gak jauh cuy 15 menit sampe kerumahnya.

"Yaudah sih ntar pake motor Ushi aja ke tempat print an." balas Tendou akhirnya.

Mereka memberli beberapa kertas karton, kertas minyak, spidol, spidol warna juga beberapa kertas origami.

Mereka bagi tugas nih Tendou sama Semi di suruh Bokuto buat nyari bahan print sedangkan dia akan memasang karton sendiri di papan mading.

"Astagfirullah ini gimana cara nempelinya?" tanya Bokuto pada dirinya sendiri kala melihat papan mading yang sudah berdiri kokoh.

Ya masa iya dia harus turunin nanti kalau di pasang lagi harus berdebat lagi kayak kemarin.

Gak lucu

Serius

Gak lucu brehh kalau si Yaku nongolin palak lagi.

"DOR!!"

"Ehh nyocot!" pekik Bokuto melempar  kertas sembarangan ke belakang sampai mengenai Oikawa yang baru hendak lepas sepatu.

"Woy burhan untung bukan gunting." teriak Oikawa menangkap semua karton yang terlempar ke arahnya.

Sedangkan Tendou cengengesan setelah berhasil membuat si Bokuto kaget.

Back To Masjid (Haikyuu Religi) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang