Bantu koreksi typo, ya❤
【BAB 39 — MISERY】
Seminggu mereka lalui bersama-sama, menikmati masa indahnya hubungan pasutri tanpa diganggu panggilan pekerjaan. Navella paham, perasaan yang melingkupi relungnya adalah perasaan yang hiperbola semata. Ia ingin hidup abadi bersama sang suami dalam ketenangan. Tetapi, mereka itu dua orang anak manusia yang mempunyai jalur kehidupan pribadi yang sangat bertentangan.
Navella sangsi, mereka bisa bertahan sebulan, tak mungkin mereka hidup tenang, sedangkan mereka sendiri dikejar-kejar tanggung-jawab.
Percayalah, Navella tak mau Alam melepas profesi dirinya sebagai dokter. Secara, menurut perspektif si nona artis; Alam gantengnya ugal-ugalan ketika menangani pasien.
Jadi, kesempatan kebersamaan mereka sekarang, ia akan memanfaatkannya sebaik mungkin. Merekam seluruh aktivitas mereka dalam memori, menyuruh otaknya menyimpan file ini ke post yang berjudul; kenangan indah, yang enggak ia hapus selamanya.
Padahal, kegiatan mereka tidak banyak, memasak bersama—koreksi; menemani Alam memasak, ia bertugas mencicipi, nonton bersama, belanja ke supermarket bersama, tidur saling memandangi satu sama lain, bonus cuddle ples raba-raba dikit, serta bangun di pagi hari dengan menatap orang yang menemani sepanjang tidur.
Dengan padatnya rutinitas harian mereka sebagai individu, melakukan kegiatan sesederhana itu saja, sudah terasa begitu ekslusif bagi Alam dan Navella.
Normalnya, Alam pulang kerja, Navella sudah siap berangkat ke lokasi syuting. Ada hikmahnya si nona artis hamil sangat cepat. Hubungan mereka berdua kian lengket.
Terkecuali, satu masalah yang membuat Navella pusing tujuh keliling. Seakan, Semesta berkoalisi dengan Tuhan untuk menyiksa jiwa nona artis.
“Nugget, kamu kenapa, sih?!” protes Navella, ia menoel-noel perut, sengaja menyibak piyama yang membalut badan, membiarkan kulit perutnya terekspos. “Awas, ya! Nanti kalau kamu lahir ke dunia, aku kasih nama Fiesta Chicken Nugget!”
Alam yang baru keluar dari kamar mandi tertegun mendengar ancaman istrinya.
“Istighfar, Nduk, masa ngasih nama anaknya, gitu?”
“Abisnya ....”
Flashback ke satu minggu belakangan, Navella kira si utun sekadar caper sewaktu pertama kali dirinya makan nugget kemudian dimuntahkan. Ternyata, di hari kedua dan seterusnya sampai detik ini; ia sama sekali tidak bisa mengonsumsi nugget! Ah— boro-boro makan nugget, mencium aroma nugget digoreng pun, ia sudah mual-mual tanpa jeda.
Sungguh, sebuah penyiksaan untuk Navella yang bucin nugget sejak dini. Jika orang Indonesia belum kenyang kalau belum makan nasi, maka Navella merasa belum makan semisal tidak makan nugget.
Iya, benar—porsi makannya bertambah, sekalipun tersisa, Alam sudah menjadi solusi yang tepat bagi Navella yang sering membuang-buang makanan. Suaminya siap menampung makanan yang tidak ia habiskan. Hingga, tidak heran mengapa timbangan Alam naik sekilo, di kurun waktu satu minggu.
Hebatnya, ia lebih menghargai makanan. Minesnya Navella merasa tidak nikmat saat makan.
Nugget adalah makanan pokok untuk si nona artis! Titik! Klausa itu tidak bisa diganggu gugat!
Naasnya, Nugget alias si utun alias si orok, musuh bebuyutan dengan nugget!
Alhasil, Navella terpaksa tidak makan nugget. Tak salah-salah, si nona artis yang mengandung sampai bermimpi bisa makan nugget.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SOFTLY HUBBY [END]
Любовные романы[ 🔞🔞 Tidak sehat bagi jantung jomblo ] Prinsip hidup Alam sederhana, tidak mencari masalah dan enggan menikah. Sementara prinsip hidup Navella kompleks, si biang onar yang ingin cepat menikah. Pertemuan mereka bermula dari status dokter-pasien, b...