AYO SPAM SUBAK YANG TERAKHIR KALINYA SEBELUM BACA;
Bantu koreksi typo, ya❤
【BAB 50 END — LIFETIME ACCESS】
— After a few months.
Jajaran tamu tertegun, netra mereka tertuju pada seorang wanita yang menyusuri jalan. Dengan rambut dicepol dan poni yang menutupi jidat— si pemilik kulit putih bersih tersebut terseyum lebar, hingga menyilaukan pasang mata yang tengah memandangnya.
Dibalut dress berwarna baby blue, ditemani pria bersetelan pink yang melangkah beriringan di sebelahnya, ia berjalan penuh percaya diri ke area yang telah disediakan.
Para tamu bertepuk tangan menyambut pasangan suami istri tersebut. Hari ini, mereka mengadakan Reveal Party tanpa tema khusus.
Meski kedua belah pihak sama-sama mempunyai relasi besar. Acaranya digelar tertutup, sederhana serta hanya dihadiri tamu terdekat.
Alam; si mempelai laki-laki—nampak berulang kali menjilat bibir bawah yang mengering. Rasa gugup yang menggerogoti relungnya lebih parah daripada momen pernikahan beberapa bulan yang lalu.
Sungguh, ia benar-benar penasaran dengan gender Nugget. Selama ini, ia sudah menahan diri untuk tidak mengepoi, bahkan proses pemeriksaan sang istri pun, ia sebatas menanti di depan pintu. Hasil pemeriksaan utun-nya disampaikan kepada Anam; selaku wali. Alam hampir hilang waras, saking penasarannya.
“Ini enggak usah opening, ya? Aku mau langsung pencet tombol, aja! Udah keburu kepo,” seru si nona artis.
“Boleh, Nona,” sahut Pangestu, si manusia akan senantiasa mengabulkan permintaan Navella.
“Anjir! Minimal basmalah, kek, Cans,” potong Shasa.
Navella menyenggol lengan Alam, setelah sekian waktu mereka bersabar, ditemani drama-drama fase kehamilan yang penuh huru-hara. Akhirnya, ia dan suami bisa menggelar perayaan pertama bagi baby Nugget di bulan kelima usia kandungannya.
“Bismillah, dengan ini—-gender reveal baby Nugget dibuka!” ucap Navella. “Ayo, penc—”
“Jeng Nave, sabar dikit! Ayo, semua hitung sampai seratus, baru kalian berdua pencet tombolnya.”
Acara gender reveal party ini digelar out door, yakni di halaman belakang kediaman Pangestu. Interior party di-design dalam waktu singkat, menyulap taman bunga mini menjadi sedemikian rupa, agar nampak meriah.
Balon-balon berwarna biru dan pink berserakan di tanah berumput hijau. Latar panggung pula dihiasi balon berbentuk bunga. Suasana yang disuguhkan memanjakan mata, apalagi hamparan taman bunga yang menjadi background.
Navella dan Alam berdiri di belakang tiang kecil, tiang yang ujungnya terdapat tombol yang nanti harus mereka tekan.
Navella dan Alam menarik napas, mereka menaruh tangan di atas tombol.
“One ..., two ..., three!” teriak para tamu.
Lima orang kameramen bersiap membidik momen krusial itu. Tidak melewati adegan apapun yang kelak jadi kenangan terindah bagi pasangan bapak dokter dan ibu artis.
Ketika tombol terpencet, smokebomb di belakang layar meledak—diramaikan dengan conffeti yang berhamburan, berjatuhan ke seluruh tamu yang hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SOFTLY HUBBY [END]
Romance[ 🔞🔞 Tidak sehat bagi jantung jomblo ] Prinsip hidup Alam sederhana, tidak mencari masalah dan enggan menikah. Sementara prinsip hidup Navella kompleks, si biang onar yang ingin cepat menikah. Pertemuan mereka bermula dari status dokter-pasien, b...