CHAPTER 1

1K 36 2
                                    

Author Pov

" Lim kamu bisa nggak sih ngehargai aku sebagai istri kamu " Marah Sang Istri yang merasa tidak dihargai oleh Suaminya.

" Brisik ! Lo tau kan kita itu cuma DIJODOHKAN jadi nggak usah berharap lebih ke gua . Paham !" Bentak Sang suami .

" Tapi kita udah 5 bulan menikah. Aku mohon sikap manis kamu jangan cuma didepan orang tua kita Lim" Ucap Sang Istri dengan air mata yang perlahan mengalir.

" Lalu apa hubungannya dengan usia pernikahan kita? Banyak kok orang yang nikah puluhan tahun yang selalu bersikap manis. Tapi apa? Ujung-ujungnya mereka cerai juga kan?" Ucap Sang suami dengan penuh penekanan.

" Tap-"

" Gua males debat sama lo dan terserah lo mau ngomong apa gw nggak peduli " Ucap Sang suami memotong ucapan Istrinya

Brakk

Bunyi bantingan pintu yang disebabkan oleh sang suami saat  pergi meninggalkan rumah sambil menutup pintu dengan keras.

" Aku sadar pernikahan ini berawal dari perjodohan, tapi apa Lim benar-benar nggak bisa buka hatinya perlahan buat aku yang sekarang statusnya sebagai istrinya hiks hiks" Tangis Sang Istri sambil tubuhnya perlahan luruh ke lantai.

5 bulan yang lalu...

Di Seoul

" Lim kamu lagi ngapain,kok kayak gelisah gitu" Tanya seseorang saat melihat Lim yang memainkan ponselnya dengan raut wajah gelisah.

" Gua lagi kasih kabar ke sahabat gua yang ada di Indonesia. Tapi dia nggak bisa datang karna pekerjaan suaminya" Ucap Lim dengan raut wajah sedihnya.

" Ya udah jangan sedih, kan sahabat kamu bisa ke korea lagi kalau kerjaan yang di indonesia udah selesai kan." Ucap orang tersebut sambil mengusap lembut pundak Lim.

" Ck apaan sih Jen. Minggir" Ucap Lim kasar kepada orang yang dipanggilnya Jen yang setelahnya pergi berlalu menuju sahabatnya

" Maafkan Lim ne ?  Sifat dia memang dingin tapi di hati dia sebenarnya pria yang lembut" Ucap seseorang sambil mengusap pundak Jennie .

" Ah ne Irene Unnie gwenchana" Ucap Jennie sambil tersenyum tipis kepada Irene Unnie.

" Kajja Jen pendeta udah nunggu kalian di altar " Ucap Irene Unnie sambil menggandeng tangan Jennie menuju altar.

Di negara lain

"Tuh kan karna kamu aku gak bisa dateng ke pernikahan sahabat ku". Kesal sang istri pada sang suami.

"Kan aku disini ada pekerjaan kamu tolonglah mengerti keadaan ku kita tuh masih merintis bukan langsung sukses". Ucap sang suami memberi pengertian pada sang istri.

"Aku nggak ngerti keadaan mu maksud kamu apa hah". Bentak sang istri yang tak terima dibilang seperti itu oleh sang suami.

"Buktinya selama lima tahun pernikahan kita kamu sama sekali ngga mau melakukan yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri bahkan disentuh lebih dari ciuman pun kamu ngga mau". Tegas sang suami.

"Aku juga punya pekerjaan aku juga mau sukses dan aku sedang berusaha meraih itu kalau kita melakukan hal itu nanti aku hamil dan punya anak pasti dia bakalan mengganggu pekerjaan ku". Ucap sang istri tak mau mengakui kesalahannya.

"Tapi itu adalah kodrat dari seorang perempuan aku mau punya anak, pas kita kumpul dengan keluarga besar apa kamu ngga risih dan malu kalau kita selalu ditanya perihal anak". Ucap sang suami dengan nada tinggi.

Wedding Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang