CHAPTER 25

248 18 1
                                    

Jennie Pov

"Jennieeee!" Teriak Lim dengan keringat yang bercucuran dari dahinya.

" Hey Lim bangun " Ucap ku sambil berusaha membangunkan Lim .

" J-jennie" Ucap Lim saat dirinya terbangun dengan keringat yang bercucuran dari dahinya.

" Kamu kenapa honey ?" Tanya ku khawatir saat melihat Lim yang seperti sedang ketakutan.

" Jennie aku mohon jangan tinggalkan aku hiks hiks " Tangis Lim sambil memeluk erat tubuhku.

"Sssut tenang okey ? Aku nggak akan kemana-mana " Ucap ku sambil mengusap punggungnya agar dirinya bisa lebih tenang.

"Kamu mimpi apa hm?" Tanya ku pelan sambil menyekah keringatnya.

" A-aku mimpi . Ssst akh" Rintih Lim sambil memegangi kepalanya.

"Honey kamu nggak papa ?" Ucapku khawatir saat melihat Lim yang merintih kesakitan.

" Ssst akh lili sakit hiks hiks" Ucap Lim di tengah tangisannya.

" Lili?" Batinku yang merasa asing dengan nama yang di sebut oleh Lim.

"Lili mianhe hiks hiks" Tangisnya yang semakin menjadi-jadi.

"Lim tenang okey " Ucap ku sambil memeluk dan berusaha menenangkannya.

" Lili..."

" Honey... " Panggil ku saat Lim yang tiba-tiba berhenti menangis.

"Lim..."Panggil ku sambil melerai pelukan ku darinya .

"Unnie tolong ke rumah sekarang !.Lim pingsan" Ucapku menghubungi Irene Unnie saat menyadari yang ternyata Lim tak sadarkan diri.

" Sebenarnya apa lagi yang kamu sembunyikan dari ku Lim " Batinku yang merasa bingung sekaligus khawatir dengan keadaan Lim saat ini.

Jennie Pov End

Di kediaman lain

Author Pov

" Ouch sstt kenapa kepala aku pusing banget" Ucap Ara yang baru terbangun dari tidurnya.

" Kenapa aku disini ?" Ucap Ara bingung.

." Nggak-nggak mungkin " Batin Ara sambil berusaha mengingat kembali kejadian malam tadi .

Ting !

" Halo Pio" Ucap Ara saat menjawab telepon masuk.

" Ah ya aku bakal kesana sekarang" Ucap Ara kembali dan setelahnya langsung mematikan sambungan teleponnya.

Ceklek

" Chika " Ucap Ara saat melihat kedatangan Chika ke kamar.

" Cepet lo tanda tangani surat perceraian kita dan pergi dari sini " Ucap Chika dingin sambil melempar surat perceraian ke wajah Ara.

" Chika kita tadi mal..."

" Nggak terjadi apapun di antara kita . Jadi lo nggak usah berusaha mengingat atau memikirkan hal bodoh yang nggak kita lakukan sama sekali " Ucap Chika memotong ucapan Ara.

" Aku bakal turuti apa yang kamu mau dan aku pun udah menyerah untuk mempertahankan rumah tangga kita. Semoga kedepannya kamu bisa mendapatkan kebahagiaan yang kamu inginkan yah"Ucap Ara dengan berkaca-kaca dan setelahnya beranjak pergi meninggalkan Chika .

" AKHH KENAPA LO SEBODOH INI CHIKA hiks hiks" Teriak Chika histeris dengan air mata yang perlahan ikut turun.

" Gua yakin kalo semuanya bakal baik-baik aja" Ucap Chika sambil mengusap air matanya secara kasar.

Wedding Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang