CHAPTER 20

285 23 0
                                    

Seminggu kemudian

Di rumah sakit di ruangan Chika

Ara Pov

" Selamat pagi sayang apa kamu nggak bosen gitu tidur mulu hm? Aku sangat kesepian dan merindukan gummy smile mu " Ucapku sambil mengusap rambutnya.

" Kamu tau ? Aku selalu kena tabok kak shani semenjak kamu seperti ini . Dan kak shani jadi lebih galak dibandingkan ashel tau" Ucapku dengan suara bergetar.

"Waktuku disini udah abis . Aku mohon bertahan dan cepat bangun sayang karna aku di sini selalu menunggumu dan aku sangat mencintaimu" Ucapku sambil mencium keningnya.

" Aku pergi dulu ya " Ucapku yang setelahnya langsung pergi keluar dari ruangan.

Saat di luar ruangan tangis Ara pun pecah dan langsung duduk di depan ruangan sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya
Tangis Ara benar-benar penuh dengan penyesalan dan sakit yang amat mendalam
Ara tidak sanggup dan hanya pura-pura kuat saat di depan Chika yang hanya terbaring lemah tidak berdaya.

" Sudah kamu jangan menangis " Ucap Jennie sambil mengusap rambut ku.

" Hiks hiks aku tidak sanggup melihat Chika yang hanya bisa terbaring lemah di sana . Ini semua berawal dari kesalahanku hiks hiks " Ucapku di tengah tangisan.

" Jangan selalu menyalahkan diri sendiri. Dan aku juga mengerti dengan perasaanmu sekarang karna bukan kamu saja yang merasakannya tapi kami orang-orang yang menyayangi Chika juga ikut merasakannya" Ucap Jennie sambil menyenderkan kepalaku ke pundaknya.

" Ah ya mereka tidak bisa kesini mungkin  nanti malam baru bisa" Ucap Jennie

" Hwaiting Ara " Ucap Jennie memberikan semangat yang membuatku terkekeh.

" Haha gomawo Mandu " Ucapku dengan kekehannya.

"Permisi tuan nyonya" Ucap sang dokter tiba-tiba yang  berhasil menghentikan langkahku.

" Ne ? Ada apa dok?" Tanyaku bingung kepada sang dokter

"Saya mau kasih tau kalau pasien yang bernama Fiki sudah sadarkan diri. Dan saudara Fiki sedang mencari orang yang kalau tidak salah namanya adalah Ara " Jelas sang dokter yang membuat kami merasa sedikit lega karna mendengar kabar bahagia tersebut.

"Syukurlah. Ah ya saya Ara dan kalau begitu kita langsung ke ruangan Fiki aja sekarang dok"Ucapku bernafas lega.

" Baiklah kajja " Ucap sang dokter yang berjalan mendahului kami .

Ara Pov End

Di ruangan Fiki

Jennie Pov

Ceklek

Pintu ruangan pun terbuka dan menampilkan Fiki yang sedang terbaring.

" Fiki " Ucap Ara saat menghampiri Fiki.

"Araaaa" Teriak Fiki riang sambil langsung memeluk tubuh Ara.

" Saya tinggal dulu ya " Ucap sang dokter kepada Jennie.

" Ne dok " Ucapku sambil tersenyum ramah kepada sang dokter.

" E-e iya Fik lo sekarang gimana keadaannya?" Gugup Ara yang kaget atas pelukan tiba-tiba dari Fiki.

"Aku udah baik-baik aja cuma tinggal sakit sedikit aja kok " Ucap Fiki sambil melepaskan pelukannya dan bercerita dengan senyuman yang tak luntur di pancarkan olehnya.

Wedding Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang