Seminggu kemudian
Setelah kejadian yang menimpa Arjen minggu lalu akhirnya mereka sudah kembali melakukan kesibukannya masing-masing.
Zean Pov
" Ra menurut gua ikutin deh saran gua . Ya kita coba ngomong dulu siapa tau dia mau walaupun dia CEO tapi apa salahnya buat mencoba " Bujuk ku kepada Ara yang begitu keras kepala.
" Tapi gua takut dia nolak karna lo tau sendiri kan jadi CEO pasti sesibuk apa " Ucap Ara dengan nada sedihnya.
"Ya makanya usaha aja dulu . Masalah di terima atau nggak nya itu udah jadi hak dia kan " Ucapku kembali untuk memberi semangat kepadanya.
" Huft . Ya udah deh gua ikutin saran lo kali ini" Ucapnya sambil menghela nafas berat.
" Nah gitu dong . Coba langsung hubungi nomor dia aja gih cepetan" Ucapku agar Ara bisa bergerak cepat.
"Gua malu sumpah" Ucapnya sambil menggenggam ponsel ditangannya.
" Ya udah lo telfonnya sambil pake ember di kepala aja biar nggak malu " Kesalku dengan Ara yang selalu memberikan alasan.
" Tai emang " Ucapnya dengan nada kesal.
" Ya lagian telfon suara aja kan bisa nggak perlu video call" Ucapku sambil menyesap minumanku.
" Ouh iya hehe" Ucapnya sambil cengengesan.
" Bentar tes tes . 1 2 3 " Ucapnya mengetes suara.
" Eh bocah lo itu mau nelfon orang . Bukan mau jadi MC hajatan ya " Ucapku yang kesal dengan tingkahnya.
" Diem dulu " Ucapnya sambil mulai menghubungi orang yang ku maksud.
" Loadspeaker bro "Ucapku dengan isyarat saat telfon Ara sudah terhubung.
" Halo Ara " Ucap seseorang di sebrang sana.
" Buset meleleh abang " Ucap Ara lebay
" Ra Ara "Panggil orang itu kembali saat tidak ada jawaban dari Ara.
"Ekhem . Eh iya maaf -maaf " Gugup Ara sambil mengulum senyumnya.
" Eum ada apa ya Ra tumben kamu nelfon aku?" Tanya orang itu .
"Kamu besok free nggak ?" Ucap Ara kepada orang itu.
" Eum bisa kayaknya. Mau ketemu di mana ?" Tanya orang itu kembali.
" Peka banget astaga " Ucap Ara sambil memegangi dadanya.
" Hahaha kamu kenapa sih Ra ?" Tawa orang itu yang ternyata mendengar ucapan Ara.
" Hah? N-nggak kok aku nggak papa " Gugup Ara yang malu ucapannya terdengar oleh orang itu.
" Ya udah besok aku kirim lokasinya ke kamu ya. Bye " Ucap Ara yang setelahnya langsung mematikan sambungan teleponnya.
" Nyengir mulu lo kaya kuda " Ucapku sambil meraup wajahnya.
" Ck nggak bisa banget liat orang lagi seneng " Kesal Ara sambil terus memeluk ponselnya.
Tuk
"Inget Chika bodoh " Ucapku sambil memukul kepalanya dengan sendok.
" Ouch . Iya-iya gua inget kok lagian gua nggak amnesia" Ucapnya sambil mengusap kepala yang tadi aku pukul.
" Terserah lo dah Ra" Ucapku sambil memutar bola mataku malas.
Zean Pov End
Di tempat lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Accident
Teen FictionBaca aja jangan riweh Black Velvet And JKT48 Jangan mempersulit saya