Ian -01-

3.9K 253 8
                                    

Call Me Mpiw!
Cerita baruu hehe
Promosi >> Buat yang mau pesan E-book pdf Jeon Iseul bisa langsung pesan di IG : lilytuanel

READ: PART ACAK, MOHON LIHAT DULU JUDUL PERPART SEBELUM MEMBACA!

Happy reading!





















"SPADAAA...YUHUUU...SEPUPU UNYUKUUU...SUDAH WAKE UP BELUM?!"

Terdengar suara teriakan nyaring dari lantai bawah sana, membuat pemilik dari hunian mewah itu mendesis kesal, tanpa bergerak sedikit pun dari posisi duduknya di depan meja rias tersebut, ia memilih untuk balas berteriak.

"APAAN SIH JING? MASIH PAGI JUGA!" Teriaknya, dia Elisha Hera Utami, pemilik hunian mewah tersebut, sekaligus sepupu dari manusia ter-nista di dunia ini, Marvindra---soaok yang memulai teriakan di kediaman Elisha.

Berkat teriakan super toa milik Elisha, sosok pembuat huru-hara di pagi yang cerah ini pun, datang menghampiri Elisha yang masih di kamarnya yang kini masih merias diri.

"Wess selow dong, niat gue baik padahal mau jemput Lo karena gue tau bokap Lo lagi dines keluar kota, jadi Lo gak bisa berangkat bareng dia." Ujar Marvindra atau yang akrab disapa Marvin si manusia paling sesat di dunia, kata Elisha sih, padahal kata orang-orang, Marvin itu jelmaan dewa Yunani karena ketampanannya yang paripurna, dan satu lagi yang menjadikan Marvin banyak dipuja orang-orang, karena ia merupakan chef utama di restaurant mewah milik kedua orang tua Elisha, yang saat ini mulai dikelola langsung oleh Elisha. Dengan kata lain, Elisha ini adalah bos dari Marvin.

"Halah bacot Lo, gue tau Lo cuma mau numpang berangkat sama gue kan? Karena semalem Om Ryo bilang, mobil Lo masuk bengkel lagi." Ujar Elisha, ia kembali bergelut dengan alat-alat make up nya, karena sebelumnya ia memang tengah merias wajah, bersiap menuju tempat kerjanya, Restaurant milik sang ayah, Hera Restaurant namanya.

Mendengar itu Marvin hanya cengengesan, sudah tertebak ternyata alasan kedatangannya ke rumah sang sepupu. Kemudian Marvin lantas mendekat, dan duduk di ujung meja rias milik Elisha tanpa segan sedikit pun, jelas saja karena Marvin sudah biasa keluar masuk rumah bahkan kamar Elisha seenaknya seperti ini, karena ia dan Elisha memiliki hubungan kekerabatan yang erat, ayahnya adalah adik dari ayah Elisha, dan lagi karena keberadaan rumahnya yang hanya bersampingan dengan rumah Elisha, menjadikan ia sering dan biasa bertandang sesuka hati ke rumah keluarga Elisha.

Elisha hanya merotasikan bola matanya dengan jengah, "Yaudah sana tunggu di bawah, jangan ngalangin cermin gue pake badan Lo yang segede gapura ini!" Usir Elisha.

"Cih, sekata-kata Lo ya! Padahal gue mau ngasih sesuatu yang bisa bikin Lo menjerit-jerit sambil sujud-sujud ke gue." Ujar Marvin, dengan tampang congak yang ingin sekali Elisha tendang saat itu juga

"Ck, lo tuh tukang ngibul, minggir ah telat nanti kita ke tempat kerjanya!" Usir Elisha lagi, tampak enggan sekali menanggapi sepupunya tersebut.

Marvin sontak mendengus, karena sepupunya itu sulit percaya pada dirinya. Maka, langkah yang Marvin ambil adalah merogoh kantung celana jeans yang dipakainya, kemudian menunjukkan dua helai kertas berukuran kecil yang sukses membuat Elisha melotot sempurna.

Tiket konser Band tercintanya, D'High Class. Di mana konsernya akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

Detik berikutnya Elisha berdiri dari posisi duduknya, jangan lupa maniknya masih melebar sekarang. "Kok Lo dapet?!!! Gue aja yang nge-war sehari semalem gak bisa dapet tiketnya!" Elisha protes, tentu saja karena ia telah berusaha mati-matian untuk bisa mendapat tiket konser dari band yang begitu diidolakannya yang hendak mengadakan konser lagi di weekend nanti.

"IAN" [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang