Call Me Mpiw!
Ada yg nunggu?"El...yes or no?" Rianka tiba-tiba berujar usai sepenggal lirik 'And are we falling in love?' terdengar mengalun dari ponsel Rianka, setelahnya lagu demo tersebut dihentikan oleh Rianka digantikan dengan Rianka yang menatap Elisha cukup dalam, hal itu sontak membuat Elisha membeku seketika.
"Hey kenapa bengong gitu? Judulnya itu...yes or no."
Elisha tersentak, ia merasa malu seketika, ternyata yes or no adalah judul dari lagu demo yang Rianka beritahukan padanya, tapi kenapa Elisha malah merasa seolah Rianka tengah meminta jawaban darinya, memalukan sekali.
Elisha bego, apa yang Lo pikirin, rutuknya dalam hati.
"A-ah gitu ya?" Ujar Elisha dengan kikuk.
Rianka mengangguk, "Jadi gimana menurut Lo?" Rianka menagih penilaian yang ia pinta tadi pada Elisha.
Seolah melupakan rasa malunya, Elisha dengan percaya diri menjawab pertanyaan dari Rianka, "Kalo ada kata yang lebih tinggi dari bagus banget mungkin aku bakal pake itu buat gambarin penilaian aku terkait demo kamu ini, dari segi liriknya bermakna banget, meski pun simpel tapi bermakna dan arti yang langsung menggambarkan bahwa 'seseorang yang diceritain dalam lagu itu lagi minta kepastian ke seseorang yang dia cinta' maybe? Tapi serius liriknya gak berbelit-belit, aku suka, dan lagi meski instrumen musik nya masih samar karena ini baru demo aja, tapi udah bagus banget apalagi kalo udah ada instrumennya pasti keren banget!" Tanpa sadar Elisha mengutarakan penilaiannya dengan menggebu-gebu, seperti ada suatu kebanggaan tersendiri baginya terhadap Rianka karena telah menciptakan sebuah lagu yang indah.
"Jangan berlebihan gitu, gue masih belajar bikin lagu pake lirik bahasa asing, tapi gue seneng kalo Lo suka, dan kemungkinan penggemar lain juga suka...makasih udah ngasih buat penilaiannya...nanti, gue juga mau coba tunjukkin ke anak-anak sekaligus minta pendapat ke mereka." Ujar Rianka.
Seketika membuat kening Elisha mengernyit dalam, "Maksud kamu temen temen yang lain belum dengerin lagu itu?"
Rianka mengangguk, memang belum ada yang mengetahui lagunya tersebut selain Elisha, jadi Elisha adalah orang pertama yang mendengarkannya.
Bolehkah Elisha merasa geer saat ini juga? Kenapa baru dirinya? Kenapa anggotanya justru belum Rianka kenalkan dengan lagu demonya tersebut?
"Belum, Lo orang pertama yang gue kenalin sama lagu ini, padahal lagu demo ini selesai sekitar beberapa Minggu lalu?" Ujar Rianka seraya mengira-ngira kapan tepatnya demo lagu tersebut selesai, tapi jika tak salah sih memang beberapa Minggu lalu, tepat setelah pertemuan pertamanya dengan Elisha saat itu, sebuah kebetulan.
🐰🐰🐰
"Makasih ya buat hari ini Ian..." Kalimat tersebut diiringi dengan senyum manis yang terpatri dari Elisha.
Membuat Rianka tak bisa untuk tak menarik kedua sudut bibir tipisnya guna membentuk sabit manis disana, dan kemudian membalas, "Adanya gue yang bilang makasih, Lo udah mau Dateng ke sini."
Saat ini, dua muda mudi ini sudah berada di luar studio, tepatnya di samping mobil milik Elisha terparkir, bukan tanpa alasan mereka berdua ada disana, mereka disana karena Elisha sudah mau pulang, kebetulan petang sudah menjemput jadi Elisha memilih pulang, kendati tadi teman-teman Rianka sempat menahannya agar tidak pulang dulu, karena katanya mereka merasa senang bisa mengobrol banyak hal dengan Elisha yang semula malu malu tapi semakin lama semakin mengakrabkan diri dengan mereka.
"Itu bukan masalah besar, justru aku yang makasih banget sama kamu udah di undang kesini, bisa liat latihan band kamu, diajak makan, ngobrol-ngobrol, dan dapet kesempatan buat dengerin lagu ciptaan kamu lagi..." Balas Elisha seolah tak ingin kalah dari Rianka.
KAMU SEDANG MEMBACA
"IAN" [LK] ✓
FanficKisah Elisha yang begitu mengidolakan, menyukai, mencintai, dan memimpikan sosok Ian, sang vokalis band terkenal yang digandrungi muda mudi di era ini, D'High Class. Tapi sayang, disaat harapannya untuk bisa menggapai sosok "Ian" hanya tinggal sela...