Call Me Mpiw!
Ada yg nunggu??Elisha tak henti hentinya menggulingkan badannya kesana kemari yang kini sudah terbaring diatas ranjang empuknya.
"Huhuuu kenapa gue malah kebayang terus pas Ian patpat kepala gue, terus cubit idung gueeee...."
Iya, jadi penyebab Elisha tak bisa diam saat ini adalah berkat kejadian dua jam lalu, di Backstage acara festival yang Elisha hadiri itu. Spesifiknya adalah berkat perlakuan yang Rianka berikan tadi; seperti yang Elisha sebut barusan.
Katakanlah Elisha saat ini tengah kasmaran, meski empunya sendiri menampik itu, tapi dari gelagatnya, gadis itu benar benar terlihat kasmaran, dan jika Marvin turut melihatnya, pemuda itu pasti dengan lantang akan mengatakan hal serupa, jika sepupunya benar-benar tengah JATUH CINTA pada sosok Rianka.
"Aaaaaaaaa malu bangetttt pliisss udahan, jangan kebayang terus bisa gila gue!!!!" Rengek Elisha pada dirinya sendiri, ia juga lantas menyembunyikan wajahnya menggunakan bantal.
Lalu tak berselang lama ia kembali menyembulkan kepalanya dari balik bantal tersebut sambil berujar frustrasi, "Udahan kenapa sih? Gue mau tiduuuuur ini kalo kebayang terus, kapan gue tidurnyaaaaa."
Sedangkan di tempat lain, tepatnya sebuah kamar yang dihuni oleh pemuda tampan, keadaan penghuni kamar tersebut tak jauh berbeda dari Elisha, hanya saja caranya yang tak sama, yaitu; Rianka sama sulit tidur seperti Elisha, tapi ia tak sampai uring uringan dan berguling kesana kemari.
Ia hanya berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya dan tersenyum menawan. Alasan dibalik sulitnya tertidur juga senyum menawan itu tentu saja berkat otaknya yang berkelana kembali pada kejadian beberapa jam lalu, dimana memori interaksi manis tanpa kecanggungan antara ia dan Elisha, tengah menari nari dalam kepalanya.
"Anaknya beneran lucu, bisa bisanya ngerasa bersalah cuma karena salah paham sama hal sepele gitu, apalagi sampe minta dicubit, lucu banget sih Vin sepupu Lo." Ujar Rianka, senyum menawan nya kian mengembang, menggambarkan jika Rianka betul-betul merasa gemas dengan sosok yang kini bersarang di otaknya tersebut.
"Tapi..." Rianka menjeda, setelah ia menghela nafasnya ia pun kembali berucap, "....gue lumayan kecewa dikit sih, tau Elisha ternyata fans si Adrian, tapi seneng juga karena anaknya udah keliatan gak terlalu ngagumin si Adrian tadi."
"Ah kayanya itu gak masalah sekarang, yang penting Elisha udah jelasin semuanya, sial, gue jadi keinget lagi ekspresi lucunya...Marvin kayanya gue perlu banyak banyak makasih sama Lo deh, karena berkat Lo yang salah ngasih nomor WhatsApp gue ke dia, gue jadi kenal makhluk selucu sepupu Lo." Ujarnya pada diri sendiri. Agaknya Rianka mulai gila, hanya karena sosok baru dalam hidupnya, tapi tak bisa dipungkiri jika kehadiran Elisha memang memiliki getaran lain bagi diri Rianka. Dan sepertinya kata kata semacam 'pedekate' tak akan Rianka pertimbangkan lagi, melainkan Rianka akan langsung tancap gas, jalankan, dan jadikan Elisha sebagai gadis yang menghuni hatinya setelah sang ibu.
🐰🐰🐰
"Marvin ganteng! Ayo berangkat kerja!" Elisha berujar dengan riang, raut wajahnya kini terlihat secerah matahari pagi yang baru terbit itu.
Sedangkan Marvin, yang semula menunggu Elisha di samping mobil gadis itu, lantas mengernyit dalam, setelahnya memilih kembali berbicara pada lawan teleponnya, karena memang dari sebelum Elisha datang ia tengah berteleponan dengan seseorang.
"Pindah vc yan!" Ucap Marvin yang langsung mengalihkan panggilannya menjadi panggilan video.
Rianka--sosok yang berteleponan dengan Marvin pun dengan senang hati menerimanya, karena ia dengar ada Elisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
"IAN" [LK] ✓
FanfictionKisah Elisha yang begitu mengidolakan, menyukai, mencintai, dan memimpikan sosok Ian, sang vokalis band terkenal yang digandrungi muda mudi di era ini, D'High Class. Tapi sayang, disaat harapannya untuk bisa menggapai sosok "Ian" hanya tinggal sela...