Ian -22-

1.1K 192 34
                                    

Call Me Mpiw!
Selamat tahun baru✨
Stay safe semuanya!





















Ceklek

"Loh mama?" Elisha nampak terkejut, ketika mendapati mamanya--mama Utami, tengah duduk santai di sofa ruang tamu sambil bermain ponsel.

Mama Utami lantas menaruh ponselnya, dan tersenyum lembut pada putri semata wayangnya yang baru tiba di rumah itu, kemudian membuat celetukan, "Abis kencan ya kamu El? Kok gak sekalian dikenalin ke mama?"

Elisha terkejut, bagaimana bisa mamanya tau? Padahal dirinya belum sempat menjelaskan apa apa pada mamanya. "Mama...tau?"

Mama Utami mengangguk dengan santai, "Itu, si Marvin beberapa hari lalu cerita, katanya El udah ada pacar, tapi kok belum ngomong sama mama ya?"

Ah Marvin rupanya, ia sempat lupa eksistensi sepupu laknatnya yang sudah pasti selalu heboh jika menyangkut urusannya.

"Gak sempet hehe...abis aku pulang kerja kalian udah pada istirahat atau pas sarapan pun aku jarang gabung karena sering sarapan di resto jadi gak ada kesempatan buat jelasin." Ujar Elisha, dengan cengiran khasnya.

Lalu ia mengambil tempat untuk duduk di samping sang mama, menyandarkan kepalanya di bahu sang mama, yang sudah lama sekali tak pernah ia singgahi untuk bermanja ria.

"Seneng mama dengernya kamu udah punya pacar, udah waktunya emang kamu punya hubungan serius yang nantinya bisa dibawa kejenjang pernikahan...udah 26 tahun kan kamu? Udah saatnya berhenti tuh bucinin anak band itu, fokus sama bekal buat masa depan kamu."  Ucap Mama Utami, sambil mengelus rambut putrinya tersebut.

"Tapi...pacar El yang sekarang juga anak band ma..." Balas Elisha, ia tetap bersandar nyaman pada bahu sang mama.

"Tau, anaknya yang punya pemasok bahan bahan di resto kan? Pemasok yang baru itu?" Ucap Mama Utami, lagi lagi dengan santainya.

Hal itu membuat Elisha menegakkan tubuhnya dan menatap sang mama dengan tatapan terkejut, "Mama tau? Marvin cerita apa aja sebenernya ke mama, kaya lengkap banget."

Mama Utami mengangguk, tak menyanggahnya. "Emang, dia kan tukang gosip, jadi banyak deh dia ceritain pacar kamu itu."

Elisha mendengus, "Padahal El pengennya mama tau langsung dari El, bukan dari si cerewet Marvin."

Mama Utami terkekeh, "Sama aja, tau dari siapa pun yang penting emang anaknya baik, gak aneh aneh dan sayang kamu, dan Marvin juga bilang kamu diperlakukan bak berlian sama pacar kamu itu, mama jadi penasaran, pengen kenal langsung, jadi kenalin ke mama ya?"

Elisha mengangguk tanpa beban, "El emang mau ngenalin ke mama, tapi nanti kalo udah dapet waktu luang, dia lumayan sibuk sama band nya."

Mama Utami mengangguk, "Duh anak mama ternyata udah besar banget ya? Gak kerasa, padahal rasanya baru kemarin mama lahirin kamu eh sekarang bayinya mama ini malah udah mau ngenalin calonnya aja, kenapa cepet banget sih kamu gedenya." Mama Utami terkekeh, tetapi ketahuilah maniknya mulai berembun, tatapannya sudah mengabur, berkat air mata yang membendung di pelupuk matanya.

Tak rela, itulah yang dirasa seorang ibu ketika melihat pertumbuhan buah hatinya yang dirasa begitu cepat, apalagi Elisha adalah putri satu satunya, jelas ketidakrelaan begitu meluap sekarang.

Elisha mencebik, melihat sang mama menitikan air matanya, membuat ia tak kuasa untuk menahan tangisnya jua, Elisha ikut menangis.

"Mama!" Rengeknya, ia lantas berhambur, memeluk erat sang mama--setelahnya Isak tangis ibu dan anak itu saling bersahutan, memecah hening dikesunyian malam.

"IAN" [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang