Call Me Mpiw!
Coba siapa aja nih yang gemes sama Ian El? Suarakan kegemesan kalian di kolom komentar yawwwwww😉Hari yang dijadwalkan untuk bertemu pun tiba, dan Elisha tentu mendatangi tempat yang sesuai dengan lokasi yang telah dibagikan oleh Rianka, ia ke sana seorang diri, padahal awalnya Rianka sudah menawarkan diri untuk menjemputnya saja, tapi karena tak enak dan tak mau merepotkan orang lain, Elisha bersikeras untuk berangkat sendiri saja, alhasil Rianka mengalah dan mengiyakan saja.
Belum lagi keberangkatannya tersebut harus sedikit ia sembunyikan dari Marvin, dan jika sampai di jemput oleh Rianka, Marvin tentu akan memergokinya, karena pada saat Elisha hendak berangkat saja, sepupu setannya itu sudah nangkring di samping mobilnya, mengajaknya untuk berangkat bersama seperti belakangan ini, alhasil Elisha harus menanganinya lebih dulu dengan berdalih ia memiliki urusan penting di luar, dan tak akan mengunjungi Restaurant seharian ini.
Dan kini, Elisha sampai di sebuah rumah perkomplekan yang disulap menjadi studio rekaman pribadi milik band 327, yang di pagarnya tercetak sebuah papan bertuliskan 327 STUDIO, Elisha pun yakin jika tempat dihadapannya tersebut memang benar tempat yang dimaksud Rianka.
Usai memarkirkan mobilnya di samping pagar rumah tersebut, Elisha lantas turun, dan mendekat pada gerbang rumah guna menekan bell yang ada di sana.
Usai menekan bell beberapa kali, seorang pemuda pun datang menghampiri Elisha dan membukakan gerbang lebar-lebar.
Senyum manis pun lantas menyambut Elisha di sana. Ia Rianka.
"Hai El....mobilnya bawa masuk aja, atau mau gue yang parkirin?" Rianka menawarkan.
Elisha sempat terpaku untuk beberapa saat berkat senyum itu lagi, tapi kemudian ia menggelengkan kepalanya dengan kikuk, "Gak papa, biar aku aja." Tolak Elisha.
Rianka pun mengangguk, lalu ia lebih dulu memasuki area studio, sedangkan Elisha kembali masuk ke dalam mobilnya untuk memarkirkan mobilnya di dalam area dekat pekarangan studio tersebut.
Selesai dengan mobilnya, Elisha pun turun, dan disambut oleh Rianka yang langsung mengajaknya masuk ke dalam studio.
"Studionya masih sepi, tapi agak siangan anak-anak kesini buat latian." Ujar Rianka membuka percakapan di sana.
"Latihan? Aku ganggu dong?" Ucap Elisha, merasa tak enak.
Rianka terkekeh, "Engga dong, kan gue yang ngundang, anggap aja Lo fans paling beruntung haha." Candanya.
Tapi bagi Elisha itu tak terdengar seperti candaan, melainkan seperti sindiran karena kenyataanya Elisha bukan lah fans dari band 327 atau pun Rianka. Tapi kembali lagi, karena Rianka tak mengetahui fakta itu jadi Rianka hanya bercanda tanpa menyinggung maksud lain.
"Haha...kamu bener, aku beruntung." Ujar Elisha dengan kekehan yang dipaksakan.
"Tunggu disini ya? Gue ambil minum sama cemilan buat Lo, kalo mau liat liat juga boleh, di ruang sebelah studio rekamannya..." Ujar Rianka.
"Eh gak usah, gak perlu repot-repot Ian..." Tolak Elisha.
"Gak ngerepotin, udah tunggu aja." Ucap Rianka, setelahnya berlalu dari sana.
Sedangkan Elisha memilih untuk melihat tiap sudut ruangan luas yang merupakan ruang tamu tersebut, sepertinya studio ini merupakan rumah pada umumnya yang menyediakan ruang tamu, dapur dan beberapa ruangan seperti kamar, tetapi disulap menjadi studio rekaman pribadi untuk band 327. Ya itulah yang Elisha simpulkan, tapi kebenarannya entah bagaimana.
Kemudian pandangan Elisha terpaku pada bingkai foto berukuran besar, yang didalamnya menampilkan potret Rianka bersama empat kawannya yang sepertinya adalah anggota bandnya tersebut, tapi ada yang mencuri perhatian Elisha, satu diantara empat teman Rianka adalah Marvin, Elisha tak mungkin salah melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
"IAN" [LK] ✓
FanficKisah Elisha yang begitu mengidolakan, menyukai, mencintai, dan memimpikan sosok Ian, sang vokalis band terkenal yang digandrungi muda mudi di era ini, D'High Class. Tapi sayang, disaat harapannya untuk bisa menggapai sosok "Ian" hanya tinggal sela...