Call Me Mpiw!
Ati ati baper kalian😋Saat Rianka sedang berjalan bersama Elisha menuju ruang band 327, tiba-tiba salah satu staf disana ada yang memanggil Rianka, katanya ada yang hendak didiskusikan sebentar. Sebelum ia menyetujui permintaan staf tersebut, Rianka lebih dulu berbicara pada Elisha.
"Elisha, ditinggal bentar gapapa? Kata staf barusan ada yang mau diobrolin, mau tunggu disini atau gue anterin bentar ke tempat anak anak?" Sebenarnya Rianka tak enak, tetapi mau bagaimana lagi, kelihatannya sesuatu yang ingin dibicarakan oleh staf tadi cukup penting.
Elisha menyunggingkan senyumnya, ia memaklumi itu, "Gapapa, aku tunggu disini aja, kamu selesain aja dulu urusannya."
"Yakin mau tunggu disini aja?" Rianka justru yang merasa ragu disini, ditambah ia tak enak harus meninggalkan Elisha begitu saja.
Elisha tersenyum meyakinkan, "Iya, gih, nanti staf nya nunggu lama."
Dengan perasaan tak enak nya pun Rianka mengangguk, dan undur diri dari sana, memasuki bilik lain di tenda tersebut.
Sambil menunggu Rianka, Elisha pun memilih membuka ponselnya. Kemudian keningnya mengernyit tajam ketika banyaknya notifikasi dari media sosialnya, tepatnya Instagram.
"Kok tiba-tiba banyak permintaan mengikuti gini?" Ujar Elisha, untunglah akunnya bersifat pribadi, jadi orang orang tak akan bisa langsung melihat postingannya disana, tapi tetap saja Elisha merasa heran kenapa instagramnya bisa tiba-tiba ramai begini, hingga Elisha sadar sesuatu---pasti karena perform Adrian tadi, gara-gara Adrian menghampirinya saat perform tadi, para penggemar pemuda itu pasti langsung bergerak mencari akun instagramnya.
Elisha pun mendengus, "Ck, bisa bisanya ketemu." Gumamnya. Padahal profil dari instagramnya tersebut tak menunjukkan wajah jelas miliknya, hanya sebuah gambar candid yang sedikit blur, tapi bisa bisanya mereka menemukan akunnya.
Disaat Elisha sibuk dengan ponselnya tersebut, tiba-tiba seseorang datang menghampiri Elisha, hal itu membuat Elisha mendongakkan kepalanya, dan tersenyum lebar guna menyambut orang tersebut, karena Elisha kira itu adalah Rianka.
"Udah selesai---Ian?" Senyum Elisha perlahan memudar ketika ternyata dugaannya salah, orang tersebut bukanlah Rianka, melainkan Adrian.
Seketika perasaan tak nyaman pun hinggap pada diri Elisha, entah kenapa keberadaan Adrian justru sangat ingin ia hindari sejak ia melihat kejadian yang tak seharusnya ia lihat kala itu.
"Hai..." Adrian tampak tersenyum disana, tapi senyumannya benar-benar membuat Elisha tak nyaman.
Karena tak ingin dicap tak sopan, mau tak mau Elisha pun balas tersenyum pada Adrian, tepatnya senyum paksa, "H-hai..."
"Kayanya...gue gak asing sama wajah Lo deh...Lo yang gue samperin tadi, right?" Agaknya Adrian tengah ingin membangun topik percakapan bersama Elisha.
Sekali lagi, dengan terpaksa Elisha menjawab, "Ehm ya, itu aku."
"Tapi kayanya bukan cuma itu deh, gue kaya sering liat Lo di...konser gue? Dan selalu ada di barisan depan, bener lagi?"
Elisha sempat tertegun, Adrian mengingatnya? Apa mungkin? Dari sekian banyaknya penggemar, apa mungkin Adrian mengingat wajahnya.
"Diem lo berarti iya..." Adrian terkekeh kemudian, yang sukses membuat Elisha merinding mendengar kekehan berat dari pemuda itu.
Bagaimana Elisha menjelaskannya ya? Aura Adrian begitu dominan disana, membuat siapa saja pasti akan ciut jika berhadapan langsung dengannya, termasuk Elisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
"IAN" [LK] ✓
FanficKisah Elisha yang begitu mengidolakan, menyukai, mencintai, dan memimpikan sosok Ian, sang vokalis band terkenal yang digandrungi muda mudi di era ini, D'High Class. Tapi sayang, disaat harapannya untuk bisa menggapai sosok "Ian" hanya tinggal sela...