ALAN menarik tangan hera agar perempuan itu tidak terlepas darinya di tengah-tengah keramaian.
Suasana salah satu pusat oleh-oleh di bali yang mereka kunjungi cukup padat dengan antrian yang mengular.
Hari ini adalah hari terakhir mereka berada di bali karena nanti malam, alan dan hera harus kembali ke madiun menggunakan pesawat terakhir menuju surabaya.
Mengenal diri alan yang lain ternyata membuat hera cukup terkejut.
Selain tampang dinginnya yang kadang bikin kesel, alan adalah orang yang easy going, menuruti keinginan hera dan tidak banyak protes meskipun hera menyeretnya kesana kemari.
Cuma satu perintah alan yang harus hera lakukan. 'Panggil mas aja ya kalau lagi berdua'
Sehari menjalin hubungan yang berbeda dengan alan saja hera jadi tau kalau alan lebih suka meng, ekspresikan maksudnya melalui sentuhan fisik.
Alan akan menggandeng tangan hera kemanapun ia berjalan, mengacak rambut hera jika perempuan itu tiba-tiba melucu atau melakukan sesuatu yang membuat alan gemas atau merangkul hera jika tidak berada di tempat yang terlalu rame.
Physical affection adalah hal yang biasa untuk alan ketika ia sudah dekat dengan seseorang atau khususnya hera ?
Karena biasanya meskipun alan dekat dengan yang lainnya. Dia tidak pernah berlaku seperti itu.
Nggak tau tapi ya, kalau sama istrinya dulu
"Sini jangan jauh-jauh" alan kembali menarik tangan hera untuk mendekat dengannya padahal hera sedang sibuk memilih oleh-oleh.
Alhasil hera dari tadi hanya bisa pilih oleh-oleh menggunakan tangan kanannya saja. Karena alan yang terus menggandengnya.
Duh, perut hera berasa banyak kupu-kupunya, geli.
"Habis ini mau makan apa ra ?"
"Komandan udah laper ?"
"Belum sih, "
Padahal hera tau jika alan sepertinya sudah lapar.
"masak aja ya dirumah, mampir belanja bentar di pasar"
Alan mengangguk mantap, dengan senang hati. Karena memang alan lebih menyukai masakan rumahan daripada harus kelayapan mencari makanan.
Bukan berarti alan membenci traveling ya.
Tapi memang masakan hera cukup lezat, alan menyukainya.
.
Hera melirik jam dinding, sekarang pukul enam sore, jadwal terbang mereka masih nanti pukul sepuluh. Jadi mereka masih punya kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama.
Tadi, alan dan hera sebelum pulang menyempatkan diri untuk belanja terlebih dahulu si salah satu swalayan yang menyediakan bahan segar untuk di masak.
Karena hatinya sedang riang gembira, hera berencana memasak steak ala-ala setelah meminta pendapat kepada alan dan laki-laki itu menyetujui idenya.
Hera membalur daging yang ia beli dengan garam, bubuk paprika dan menaburinya dengan sedikit merica. Kemudian ia marinasi beberapa menit agar semua bumbu yang tadi di campurkan bisa meresap kedalam daging, sementara dia menggoreng potatto. Lalu sausnya hera hanya menggunakan yang instan saja agar segera dapat disajikan karena sepertinya alan benar-benar sudah sangat lapar. Begitu juga dirinya.
Hera memutar musik menggunakan ipod yang ia letakkan di dock speakernya. Hera bersenandung cukup riang. Biarkan hatinya ini merasakan kebebasan untuk sesaat.
Alan, laki-laki itu benar-benar bisa mengubah sisa liburannya menjadi sangat menyenangkan.
Ia tidak menyangka jika komandannya itu akan se effort ini mendatanginya hanya agar hera tidak merasa kesepian seperti yang tadi sempat mereka obrolkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakup
ChickLitLetnan Hera tidak pernah menyangka jika kepindahannya ke Iswahjudi akan mempertemukannya dengan sosok laki-laki yang ternyata mirip dengannya. -- Menikah dengan seseorang yang menjadi atasannya karena kebetulan memiliki visi dan misi yang sama tidak...