TERE tergelak saat melihat kedatangan yuda yang tiba-tiba.
"Asalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Hy, re."
"Oh.. hy mas, udah dateng ? Kata hera masih nanti malem datengnya" ucap tere sok tenang padahal genderang perang di dadanya sedang ditabuh dengan suara yang bersautan.
"Tadi acaranya kelar lebih awal jadi langsung kesini" jawab yuda apa adanya.
"Oh ya, masuk mas. Heranya masih mandi"
"Aku nunggu disini aja re" karena canggung, tere mengiyakan begitu saja keinginan yuda. Kemudian ia menawarinya minum, "Mas yuda mau minum apa ?"
"Air mineral aja re, kalau ada" jawab yuda setelah duduk di salah satu bangku yang berada di teras asrama.
"Ada lah kalau cuma air mineral juga. Tunggu bentar ya mas" ucap tere yang diberi anggukan oleh yuda.
Sudah lama yuda tidak bertemu dengan perempuan itu. Terakhir kali mereka bertemu adalah setahun yang lalu.
Meskipun tere sering ke jakarta dan menginap di rumah orang tua yuda karena ia berteman dengan hera. Tapi yuda tidak pernah bertemu langsung sejak perempuan itu kembali merajut kasih dengan laki-laki lain.
Yuda tidak ingin terpengaruh. Itu sebabnya yuda juga menghindari tere.
"Airnya mas" tere meletakkan sebotol air mineral dan satu gelas kosong di meja bundar yang berada di tengah-tengah dua kursi yang berjejer.
Perempuan itu benar-benar masih ingat detil kebiasaan yuda yang tidak mau menegak air minum langsung dari botolnya saat bertamu seperti ini. Kurang sopan menurut yuda
"Ngomong-ngomong gimana kabar kamu re ? Udah lama juga enggak ketemu" tanya yuda basa basi
"Baik mas, iya udah lama ya" tere mesem. Bingung mau jawab apa lagi.
Sedangkan yuda ? Ia juga hanya tersenyum saat melihat gerak-gerik tere yang sepertinya sedang berusaha menjawab pertenyaannya.
akward sekali sodara.
Ya begitulah kalau bertemu dengan mantan. Cnggung.
"Ngomong-ngomong ada acara apa di jogja mas ?"
"Ke nikahan temen re, sebenarnya nikahnya masih minggu depan. Tapi karena minggu depan saya ada acara jadi ya sudah disempetin dulu kesananya mumpung bisa ijin"
"Ooh.." tere ber oh ria, berusaha berfikir keras untuk mecari topik pembicaraan lain.
"Sendirian mas ?"
"Enggak, tadi sama kapt agus. Cuma udah pulang duluan habis nganter saya kesini. Rumahnya kan di madiun"
"Ooh.." jawab tere kembali ber oh ria.
Duh bingung tere ini harus ngomong apa lagi sama cowok kalem macem abangnya hera.
Berbanding terbalik jika disandingkan dengan adik perempuannya yang nggak ada kalem-kalemnya. Tere curiga, apa sebenarnya mereka bertukar jiwa.
Meskipun yuda cukup kalem untuk ukuran laki-laki tapi jangan salah. Dia adalah laki-laki yang terlalu posesif dan mudah khawatir terhadap pasangannya.
Dan itu yang membuat tere menyerah saat itu.
Entah apa yang terjadi pada tere saat ini, hingga ia mau duduk bersisihan dengan yuda meskipun terhalang meja bundar yang menjadi penyekat dua tempat duduk.
Yuda terus menatapnya, membuat tere salah tingkah.
Memang se canggung ini ya kalau ketemu mantan. Apalagi mantan yang memiliki hubungan baik dengannya meskipun keduanya sudah berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakup
ChickLitLetnan Hera tidak pernah menyangka jika kepindahannya ke Iswahjudi akan mempertemukannya dengan sosok laki-laki yang ternyata mirip dengannya. -- Menikah dengan seseorang yang menjadi atasannya karena kebetulan memiliki visi dan misi yang sama tidak...