•
•
•"Fer, nomor lo kok nggak aktif sih?"
"Uhuk!" Faro yang semula tengah asik meminum es teh pesanannya jadi sedikit tersedak karena pertanyaan tiba-tiba yang diajukan Dyezra padanya. "Gimana?"
"Nomor lo kenapa nggak aktif?" tanya Dyezra lagi sembari menunjukkan beranda roomchatnya dengan Fero.
Kedua sejoli itu masih berada di kantin sekolah saat ini. Hanya berdua, karena ketiga sahabat mereka yang lain sudah kembali ke kelas lebih dulu.
"Ohh, itu. Gue ganti nomor kemarin, sorry karena belum ngasih tau lo."
Kening Dyezra seketika mengernyit dalam. Ganti nomor? Ya, memang alasan yang cukup masuk akal sih.
"Ohh, gitu ya."
Hanya itu respon yang terpikirkan oleh Dyezra sekarang. Ia tidak bisa menikmati waktu bersama Fero seperti biasanya saat ini. Entah kenapa ... ia merasa ada yang berbeda, tapi ia tidak tahu itu apa. Fero biasanya juga berisik dan banyak bicara, suka ngelawak juga.
Akan tetapi ini ...
... kenapa Fero jadi lebih banyak diam?
Tidak ada gombalan, usapan lembut di pucuk kepala, ataupun tingkah absurd seperti biasanya. Yang ada sekarang hanya sikap diam dan tak banyak bicara. Seolah memang tidak ada topik yang perlu dibahas. Padahal Dyezra penasaran sekali ke mana saja Fero seharian kemarin sampai tidak masuk sekolah dan bahkan tidak mengabarinya.
Membosankan.
Dyezra mengaduk-aduk minumannya tanpa minat, dan hal itu tak luput dari netra Faro yang sedari tadi memang memerhatikan gadis itu. Harus Faro akui, Dyezra itu cantik. Cantik sekali. Akan tetapi, ia masih belum menemukan jawaban kenapa saudara kembarnya begitu menyukai gadis ini.
"Bentar lagi bel masuk. Balik ke kelas, yuk?" Dyezra yang tidak tahan dengan keheningan tersebut memilih untuk segera kembali ke kelas. Ia tidak nyaman dengan sikap Fero yang seperti ini. Entah kesalahan apa yang sudah ia perbuat sampai-sampai sikap Fero seolah berubah 180°.
Faro yang ditanya demikian spontan melirik pada jam tangan yang melingkar di tangan kanannya. Ya, memang sudah hampir bel masuk sebentar lagi. Akan tetapi, bukan hal itu yang membuat Faro menarik sudut bibirnya saat ini. Namun perasaan bahwa ia puas melihat ekspresi tidak nyaman Dyezra karena sikap dinginnya barusan.
Ini baru permulaan, Dyezra. Aku memang diminta Fero untuk berpura-pura menjadi dirinya. Akan tetapi, aku ingin kau mengenalku sebagai diriku sendiri.
Kalian salah kalau mengira Affarozan Galarzo adalah seseorang yang penurut. Karena fakta yang sebenarnya, Faro juga sama liciknya dengan Fero.
𓈓 𓈓 ◌ 𓈓 𓈓
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFERO : The Secret of Galarzo ✔
Teen Fiction[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟐] Genre : Teenfiction - Drama Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅...