•
•
•Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat. Bukannya membaik, tapi hubungan Dyezra dengan Fero malah semakin memburuk karena diantara keduanya tidak ada yang mau mengalah dan menurunkan ego mereka. Dyezra yang masih terbebani dengan ucapan Alka tempo hari juga semakin dibuat curiga akan sikap kekasihnya.
Jika itu memang Fero, laki-laki itu pasti akan menurunkan egonya dan meminta maaf padanya. Fero adalah orang yang paling tidak bisa jika bertengkar lama dengannya. Akan tetapi ... lima hari sudah hampir berlalu, tapi ia masih saja perang dingin dengan pemuda itu.
Bahkan ia juga mendengar kabar kalau akhir-akhir ini, Fero sering menemui Aretta diam-diam di UKS sekolah. Ah, tidak. Pasti bukan Fero yang memulai. Ini pasti Aretta duluan yang genit dengan kekasihnya.
Plak!
"Woy! Ngelamun aja sih lo!" Viona berseru setelah sebelumnya mendaratkan tepukan yang cukup keras pada punggung Dyezra.
"Viona Ayudia ..."
Suara penuh penekanan itu membuat Viona meringis. Ia lupa kalau saat ini tengah ada di jam pelajarannya Bu Retno. Guru BK sekaligus sang kepala sekolah itu tampak menatap Viona tajam sembari berkacak pinggang.
"Ini kelas, bukan hutan. Jangan berteriak seenaknya."
Viona mengangguk mengerti. "Iya, Bu! Maaf."
"Dyezra juga. Jangan melamun saat di tengah jam pelajaran. Saya tahu kamu banyak pikiran, tapi semua teman-teman kamu pun juga punya beban pikiran masing-masing. Jadi kamu harus pandai-pandai menempatkan diri. Jangan buat masalah pribadi sebagai alasan untuk kamu mengabaikan materi yang saya jelaskan sedari tadi."
Dyezra tidak menjawab. Tidak juga mengangguk ataupun menggelengkan kepala. Gadis itu hanya menatap sosok Bu Retno dengan pandangan yang sulit diartikan. Ia sedang berpikir, jika memang orang yang saat ini tengah bersama mereka bukanlah Fero, Bu Retno pasti adalah orang pertama yang diberitahu tentang hal ini.
"Dyezra! Kamu dengar Ibu tidak?!"
"Iya, Bu ..."
"Jangan iya-iya aja kamu. Fokus ke penjelasan saya di depan!"
"Iya, siap!"
Dyezra memilih menurut saat ini. Meskipun raganya kini seolah fokus mendengarkan penjelasan Bu Retno di depan, tapi pikirannya tidak berada di sana. Ia ingin memastikan sesuatu, dan ia rasa ... Bu Retno adalah orang pertama yang harus ia tanyai perihal teori Deon dan ucapan Alka tentang sosok Fero yang tidak mereka kenal.
Ada banyak faktor yang membuatnya mulai mempertimbangkan teori-teori yang diutarakan oleh Deon dan ucapan Alka soal Fero tempo hari. Terlebih tentang insiden yang melibatkan Aretta waktu itu. Jika ia ingat lagi, memang benar. Fero di situ seolah tidak mengenal Aretta yang merupakan rivalnya. Fero juga bukan tipe orang yang akan langsung menjudge seseorang hanya dari satu sisi saja. Pemuda itu selalu penuh pertimbangan, dan juga bukan tipe orang yang akan bertindak bak pahlawan kesiangan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFERO : The Secret of Galarzo ✔
Teen Fiction[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟐] Genre : Teenfiction - Drama Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅...