•
•
•Faro tidak tahu kenapa hal sederhana seperti memetik anggur jadi terasa begitu menyenangkan. Awalnya ia berpikir, mungkin saja memetik anggur bukanlah ide yang bagus untuk dijadikan sebagai agenda dalam berkencan. Namun sepertinya, Faro harus menarik kembali pemikirannya tersebut.
"Well, ternyata memetik anggur tidak seburuk itu."
Faro melirik ke arah gadis yang paling terlihat antusias sedari tadi. Dyezra berada tidak jauh darinya, sekitar 3 meter dengan keranjang berukuran sedang yang sudah terisi seperempatnya di tangan gadis itu. Binar bahagia terus saja terpancar dari wajah cantik Dyezra. Harus ia akui, gadis pilihan Fero ini benar-benar cantik dan juga unik. Dyezra juga bukan tipikal cewek yang menye-menye dan manja. Justru cenderung galak dan tegas.
"Fero, lihat! Gue udah dapet banyak dong!" Dyezra memamerkan hasil petikannya pada Faro. Gadis itu menaik-turunkan alisnya sembari tertawa kecil. "Coba lihat punya lo." Dyezra memajukan wajahnya dan mengintip keranjang milik Faro. "Wahh! Masih banyakan punya gue ternyata, hahaha."
Faro mendengkus, tapi tak urung juga ikut tersenyum kecil saat gadis dengan sweater putihnya itu tertawa meledek setelah melihat hasil anggur yang dipetiknya tidak seberapa jika dibandingkan hasil petikan Dyezra.
"Jangan sombong dulu. Tuh, lihat."
Dyezra mengikuti arah telunjuk Faro, dan spontan melotot saat melihat pemuda itu sudah mengumpulkan satu keranjang penuh anggur.
"Ini keranjang kedua gue," ujar Faro sembari mengangkat keranjang yang dipegangnya.
"Curang! Padahal gue duluan tadi yang ngumpulin!" Dyezra merengut tak terima karena ternyata dia kalah unggul dari pemuda itu.
Sekarang giliran Faro yang tertawa puas meledek Dyezra. Itulah kenapa jangan berbangga diri dulu saat kau tak tahu berapa hasil yang diterima oleh tim lawan. Benar begitu, bukan?
"Anak-anak! Ayo sudahi dulu memetiknya! Waktunya makan siang!"
Teriakan Nenek Sulastri yang cukup nyaring berhasil menarik perhatian kedua sejoli tersebut. Faro dan Dyezra saling pandang sebelum mengangguk serempak dan mulai berjalan ke arah pondok. Tidak lupa serta membawa hasil petikan anggur keduanya. Dyezra berencana akan membeli anggur-anggur hasil petikannya sendiri untuk dibagikan pada orang rumah dan sahabat-sahabatnya nanti.
"Sudahi dulu memetiknya. Ini Nenek sudah memasakkan hidangan makan siang untuk kalian," ujar Nek Sulastri sembari mempersilakan Dyezra dan Faro duduk. Tidak tanggung-tanggung, beliau memasakkan lumayan banyak hidangan yang menggugah selera.
"Waduhh! Padahal Nenek tidak perlu repot-repot." Dyezra jadi tidak enak sendiri. Ya, di sini mereka memang tamu. Akan tetapi, mendapat perlakuan seperti tamu spesial begini rasanya ... tidak enak juga.
"Udah, nggak usah sungkan-sungkan." Nek Sulastri tersenyum lembut hingga sudut-sudut matanya yang mulai keriput ikut mengerut. "Nenek senang melakukannya kok. Jadi, ayo dimakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFERO : The Secret of Galarzo ✔
Teen Fiction[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟐] Genre : Teenfiction - Drama Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅...