AFFERO 49 - Fero's Sudden Return to Indonesia

9 1 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Permisi, Tuan Antonio. Tuan Muda Fero melakukan penerbangan ke Indonesia pagi ini. Sepertinya mendadak sekali. Apakah beliau pergi atas izin Anda?"

"Apa?"

"Beliau melakukan penerbangan ke Indonesia secara pribadi pada pagi ini."

Tatapan Antonio Galarzo menggelap. Pria paruh baya itu berdecak sebelum satu lemparan kotak tisu melayang melewati sang sekretaris yang baru saja memberikan informasi itu padanya.

Brak!

"Anak itu benar-benar ..."

"Haruskah saya menyusul dan membawanya kembali?"

Antonio menggeleng. Sudut bibir dari pria paruh baya itu terangkat. "Tidak perlu. Bukankah dia harus mengakhiri kisah cinta remajanya dengan baik sebelum disibukkan dengan menjadi orang dewasa yang sibuk?"

"Ah, Anda benar. Baiklah. Hanya itu yang ingin saya sampaikan, Tuan. Kalau begitu, saya permisi."

Sekretaris Antonio Galarzo itu membungkukkan badannya dengan hormat sebelum keluar dari ruang kebesaran milik Antonio. Ruang yang menjadi saksi kejayaan Antonio dalam membawa bisnis keluarga mereka ke puncak kesuksesan yang sesungguhnya. Ia dan pemimpin-pemimpin sebelumnya telah berjuang keras untuk sampai dan bertahan di titik ini. Antonio jelas akan melakukan yang terbaik untuk mempertahankan semuanya.

"Sekarang kita lihat. Bisakah kamu bertahan dalam gelombang rasa sakit ini dan bangkit lagi setelahnya, atau justru malah terpuruk karenanya, Fero."

Sudut bibir Antonio kembali terangkat. Ada sepercik api yang sudah ia nyalakan melalui Dyezra. Entah akan jadi seperti apa setelah ini. Ia sangat-sangat menantikannya. Yang jelas, Antonio tidak ingin putranya bersanding bersama seorang gadis yang masa depannya saja masih belum jelas. Apalagi latar belakang keluarga gadis itu yang cukup berantakan, membuat Antonio akhirnya memilih untuk memisahkan mereka.

"Ya, ini adalah yang terbaik untuk Fero."

𓈓 𓈓 ◌ 𓈓 𓈓

Drap! Drap! Drap!

Derap langkah kaki yang setengah berlari itu terdengar menggema di lantai bandara. Seorang pemuda tampan dengan setelan jeans hitam dan jaket denimnya tampak terburu-buru menyeret sebuah koper kecil di tangan kanannya. Di belakang pemuda itu, ada seorang laki-laki dengan setelan jas hitam formal yang terlihat kewalahan mengikuti jejak langkah kaki sang atasan.

"Tuan Muda Fero! Tolong jangan cepat-cepat!"

Seruan itu jelas tidak akan didengarkan oleh sang pemuda yang kini sudah menghentikan sebuah taxi untuk dinaiki. "Cepatlah, Levin! Aku harus segera bertemu dengan kekasihku!" tuturnya setengah kesal karena kelambatan sang sekretaris, Lucius Levin.

AFFERO : The Secret of Galarzo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang