•
•
•Apartemen Fero, London.
Fero baru saja hendak pergi mandi, tapi nama sang saudara kembar yang terpampang jelas di layar ponselnya membuat ia jadi mengurungkan niat dan mengangkat panggilan suara itu dengan cepat.
"Halo?"
"Fer! Ini gawat!"
Kening Fero mengernyit. Pemuda dengan kaos oblong berwarna biru tua itu menatap pada jam dinding yang terletak di atas pintu kamar apartemennya. Masih jam enam pagi, itu berarti sudah jam dua belas siang di sana.
"Apanya yang gawat?"
"Dyezra kayaknya udah tau kalo gue bukan lo."
"Hah?! Yang bener aja lo?!" Fero yang semula memegang handuk, langsung saja meletakkan benda itu secara sembarangan ke atas meja. Lantas mendudukkan dirinya di sofa. "Kok dia bisa sampe tau, sih?!" Nampak jelas kekesalan yang tengah dirasakan oleh sang tuan muda Galarzo. Terlihat dari kedua alis yang menukik tajam dan rahangnya yang mengeras.
"Alka yang ngasih tau dia."
"Brengsek! Udah gue duga kalo si Alka bakalan ikut campur. Sebelum gue berangkat ke London, gue tuh udah curiga sebenarnya. Karena Dyezra tiba-tiba dipasangin sama Alka pas ada lomba karya ilmiah antar sekolah."
"Terus sekarang gimana?"
"Dyezra udah mastiin kebenaran itu sendiri belum? Kalo dia belum nanya langsung sama lo, berarti dia lagi berpikir, Far." Fero menyenderkan punggungnya di sandaran sofa dengan kedua mata memejam. Kepalanya tiba-tiba terasa pening saat memikirkan kalau penyamaran Faro sudah diketahui oleh sang kekasih. "Mending lo coba cari tau dulu. Pantau Dyezra selalu. Pastiin dia nggak bilang ke siapa-siapa kalo lo itu bukan gue."
"Setelah itu?"
"Setelah itu ... biar gue sendiri yang jelasin ke Dyezra kalo dia emang beneran udah tau soal penyamaran lo."
"Lo yakin?"
Nada keraguan bisa Fero tangkap di seberang sana. Pemuda bernama lengkap Afferozan Galarzo itu menghela napas. "Gue yakin. Gue udah siap nerima risikonya kalo Dyezra sampe marah."
"Ya jelas dia bakalan marah. Lo udah bohongin dia."
Fero tertawa. Tawa yang sedikit dipaksakan. Ia tahu kalau kesalahannya sangat fatal kali ini. Entah bagaimana ia akan menghadapi kemarahan Dyezra nanti.
"Tapi gue belum bisa kembali ke Indonesia, Far. Lo tau itu, 'kan?" Nada suara Fero kembali melemah. Ia rindu teman-temannya, ia rindu kampung halamannya. Terlebih lagi, ia juga rindu gadisnya.
"Heem. Gue tau. Kapan lo balik?"
"Bukannya pertanyaan itu lebih cocok buat lo?" Fero bisa mendengar suara kekehan sang saudara kembar di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFERO : The Secret of Galarzo ✔
Teen Fiction[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟐] Genre : Teenfiction - Drama Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅...