•
•
•"Lo mau ngomong apa? Buruan, waktu gue nggak banyak."
Faro tersenyum kecut. Sebegitu tidak inginnya kah Dyezra berbicara dengannya? Ohh, bukankah itu sudah jelas? Gadis itu jelas sangat kecewa akan sikapnya tempo waktu.
"Gue bisa jelasin soal-"
"Nggak perlu. Gue nggak butuh penjelasan lo." Dyezra menyela dengan cepat. Ia sedang berusaha melupakan kejadian itu, tapi kenapa pemuda di depannya ini malah kembali mengungkit masalah itu, sih?
"Ra-"
"Gue bilang nggak perlu. Lo belum ngerti juga, ya?"
Faro menghela napas. Kenapa berbicara dengan Dyezra terasa sulit sekali? "Oke, terserah lo. Gue cuma mau jelasin masalah Aretta kemarin. Terserah lo mau dengerin gue atau enggak, tapi yang jelas ... lo salah paham." Faro langsung melenggang pergi meninggalkan Dyezra yang masih berdiri mematung di tengah koridor sepi tempat mereka berbicara seperkian detik yang lalu.
"Gue? Salah paham?" Dyezra tertawa kecil sebelum mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali. "Gue emang salah paham karena dengan jelas-jelas gue ngelihat sendiri kalo pacar gue malah belain cewek lain di depan gue. Cih!" Dyezra menendang udara kosong dengan kesal sebelum beranjak pergi meninggalkan koridor dan menuju kelasnya, XII MIPA-3. Viona pasti sudah menunggunya di sana.
Rasanya percuma juga mereka berbicara, tapi tak kunjung menemukan solusi dan jalan keluar. Toh, ia sendiri juga masih kesal dengan pemuda itu.
𓈓 𓈓 ◌ 𓈓 𓈓
XII MIPA-3.
Sudah hampir satu tahun kelas ini menjadi tempat Dyezra menuntut ilmu, bersama Viona selaku sahabat sekaligus teman sebangkunya. Mengukir kenangan bersama. Suka duka bersama. Yang dulunya bertiga, kini hanya tinggal berdua.
Terkadang, ia begitu merindukan Devina. Sahabatnya yang paling pendiam dan memiliki sifat keibuan itu adalah tempatnya berkeluh kesah setelah sang ibunda, Abella Wilona.
Namun sejak pengkhianatan itu, ia sudah tidak lagi mendengar kabar tentang sahabatnya tersebut. Sudah beberapa kali ia mencoba bertanya pada sang papa, tapi tak pernah digubris. Bahkan papanya cenderung menutup-nutupi soal keberadaan Devina darinya. Bertanya pada sang adik pun juga percuma. Diorza pasti juga tidak tahu di mana keberadaan Devina.
"Apa gue tanya sama Bang Ega aja, ya?"
"Tanya soal apa?"
Dyezra tersentak dan spontan menoleh ke arah Viona yang tengah menatapnya dengan penasaran. "Sejak kapan lo ada di situ?" Jelas saja ia terkejut. Tadi perasaan Viona izin pergi ke toilet, kenapa cepat sekali kembalinya?
"Barusan, sih. Terus gue lihat lo lagi ngelamun dan nyebut soal Bang Ega. Lagi mikirin apaan emang?"
Dyezra menggeleng. "Enggak, kok. Gue cuma keinget sama Devina aja. Kangen gue sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFERO : The Secret of Galarzo ✔
Teen Fiction[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟐] Genre : Teenfiction - Drama Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅...