Motor yang ditumpangi oleh Freen kini sudah sampai dikampus, perhatian seluruh peserta OSPEK kini terarah pada Freen dan Gyo.
Freen membenarkan tas ranselnya kemudian membenarkan juga kacamata kotak yang menambah daya tarik yang dimilikinya.
"Gila cakep banget ya?"
"Ketua OSPEK sekarang emang ga kaleng kaleng cantiknya"
"Tapi, katanya si galak"
"Siapa si namanya kemarin? Ka Freen ya? Aku harus dapet tanda tangannya"
"Ka Gyo cakep banget si"
"Mereka couple ga si? Cocok lohh"
"Kira kira yang Top siapa?"Dan seluruh bisik bisik yang sempat Freen dan Gyo dengar. Tapi kedua sejoli ini berusaha untuk mengabaikannya, mereka segera menuju ruang multimedia tempat para panitia berkumpul.
Begitu Freen membuka pintu, semua orang yang berada di dalam ruang multimedia tiba tiba berhenti berbicara. Ketua OSPEK tahun ini melangkahkan kakinya masuk dengan tatapan tajam yang akan membuat siapapun segan padanya.
Gyo yang mengikuti dibelakangnya segera mencari tempat duduk yang kosong, walau ia adalah sahabat dekat Freen tapi untuk sekarang, menghormatinya adalah pilihan yang tepat.
"Di hari OSPEK terakhir ini, saya ingin semuanya berjalan sesuai rencana. Jika tidak ada yang sesuai maka mulailah menjalankan plan B yang sudah disiapkan divisi masing masing. Dan ingat." Ucap Freen gantung.
"Bilang kepada saya jika ada kasus pembulian. Jangan pernah takut, saya yang bertanggung jawab sepenuhnya." Lanjut Freen dengan nada berbicara yang lebih berat.
Gyo tiba tiba merasakan merinding disekujur tubuhnya, aura yang Freen keluarkan berbeda sekarang. Apa ini alasan semua orang dikampus mempercayakan jabatan ini?
"Baiklah, jika tidak ada yang ditanyakan, silahkan mulai acaranya. Kalian boleh keluar ruangan sekarang."
Semua orang serentak berdiri dan segera keluar ruangan, Gyo menghampiri Freen yang sudah duduk dan membaca semua laporan yang setiap divisi setorkan kepadanya.
"Gilaa, aura kamu serem banget tadi. Kaya aku ngeliat dua orang dalam diri kamu"
Freen menggeleng pelan "itu namanya profesional,"
Gyo terkekeh pelan, benar. Jika Freen sedang berdua dengannya, sahabatnya ini pasti akan mengeluarkan aura kekanakan, manja dan selalu iingin diperhatikan.
Terbanding terbalik dengan dirinya beberapa waktu yang lalu, sungguh unik makhluk didepannya ini.
.
.
.Acara demi acara OSPEK hari terakhir berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, semua laporan sudah Freen terima dan akan dibaca besok. Ia mampu bernafas lega karena tidak ada laporan tentang kasus pembulian.
Gyo yang sedang bersama Freen pun bernafas lega juga, akhirnya semua yang harus ia kerjakan selesai juga, Gyo berperan sebagai sekretaris tentu tidak akan jauh dari Freen.
"Ga ada yang ngelaporin kasus pembulian kan?" Tanya Freen
Gyo menggeleng, "engga ko, kayanya aman aman aja."
Freen kembali mengangguk,
"Ya gimana mau ada kasus, kamu tau kan kalo ada aja kasus pembulian si pelaku suka tiba tiba hilang? Bahkan ga pernah lagi masuk kuliah?" Tambah Gyo
Kini ketua OSPEK tahun ini duduk dengan tegak.
"Benar, apa pihak kampus ga tau ya? Apa ga pernah nyari tau atau setidaknya ga pernah bertanya tanya?"
Gyo mendekat ke arah Freen sambil berbisik "cerita ini sudah ada sejak lama, bahkan saat kita belum masuk kesini. Sepertinya para dosen sudah tau kisah ini dan membiarkan semuanya berjalan seperti biasa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you still love me? (21+) - END
Fanfictioncinta adalah sesuatu yang suci dan sakral, cinta datang dari Tuhan dengan murni dan tidak ada yang bisa mencegahnya. lalu untuk aku yang kotor ini, apakah masih bisa merasakan apa itu cinta? adakah seseorang yang bisa mencintaiku apa ada nya?