Freen dan Becky

1.8K 150 10
                                    

Malam tiba, Freen turun dari mobil dengan pikiran yang penuh akan pekerjaannya.
Dengan gontainya ia menuju pintu utama, tanpa mengetuk langsung membuka dengan lebar.

"Itu , kamu Freen?"

Freen menatap wanita didepannya,

"Kenapa kamu belum tidur? Ini sudah tengah malam"

Becky menggeleng,
"Aku tidak bisa tidur, tidak tahu kenapa"

"Apa kamu sudah makan?" Lanjutnya lagi.

"Sudah, tadi sore."

"Apa mau makan lagi?"

"Kenapa mendadak jadi perhatian gini?" Tanya Freen heran.

"Entah?" Jawab Becky pelan.

Freen menuntun Becky ke lantai dua, lebih tepatnya ke kamarnya.

"Aku sedang lelah sekarang, kamu tidur dan aku akan tidur juga dikamarku."

Becky hanya mengangguk lalu membuka pintu kamarnya. Freen melihat ke belakang, sedikit merasa bersalah. Tapi, mau bagaimana lagi? Ia sedang pusing dengan pekerjaan bosnya.

Freen menyalakan lampu kamarnya, melihat tumpukan buku seakan membuatnya muak. Ia tidak bisa jika harus disini.

"Huft"

Dengan pelan , ia keluar kamar lalu menuju kamar Becky. Entah apa yang dipikirkan Freen. hanya saja, tiba tiba kakinya membawanya menuju kesini.

Tok..tok..tok

"Siapa?" Teriak Becky dari dalam.

"Freen"

Terdengar langkah pelan dari dalam. Freen diam ketika mendengar suara kunci yang terbuka lalu tak lama Becky muncul dengan kemeja putih miliknya yang kebesaran.

"Ada apa?" Tanya Becky.

"Mau makan ice cream dan beberapa cemilan bareng?"

~~~~~~~~~~~~~~~

Disinilah Freen dan Becky, disebuah minimarket 24 jam. Freen memperhatikan bagaimana cara Becky memakan ice cream. Walau tidak bisa melihat apa yang dihadapannya ia masih bisa makan dengan baik.

"Kejadian apa yang membuatmu kehilangan penglihatan?" Entah keberanian dari mana Freen menanyakan itu, padahal jika dipikir pikir ia bukanlah siapa siapa.

Becky menghentikan aktifitasnya, ia tertunduk sambil mengaduk ngaduk ice cream dalam genggamannya.

"2 tahun yang lalu, aku kehilangan penglihatanku atas ketidaksengajaan temanku. Kami kecelakaan mobil lalu serpihan kaca masuk ke dalam mataku yang menyebabkannya buta total. Sedangkan temanku tidak sempat diselamatkan saat dilarikan ke rumah sakit."

"Maaf, aku malah mengingatkanmu pada kejadian yang dulu." Sesal Freen.

Becky menggeleng,

"Tidak apa apa, aku sudah mencoba berdamai dengan keadaan. Jika saja aku punya banyak uang. Aku akan mencari donor mata untukku sendiri. Tapi aku dengar biayanya tidak sedikit. Aku ingin mencari pekerjaan, tapi pekerjaan apa yang mau menerima orang buta sepertiku? Aku bahkan tidak tahu bagaimana wajahmu Freen."

"Tidak usah tahu, aku jelek" Ucap Freen kemudian , mencoba menyairkan suasana.

"Sayang sekali, aku suka wanita cantik" Kekeh Becky pelan, lalu Freen mengikutinya.

"Apa yang rusaknya hanya kornea saja?" Tanya Freen lagi.

"Menurut dokter iya, tapi di negeri kita masih sedikit sekali yang mau mendonorkan kornea matanya. Akan sangat sulit untuk mencari pendonor" Jawab Becky.

Do you still love me? (21+) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang