Sudah satu minggu berlalu sejak Freen ikut ke lokasi pembunuhan ayahnya sendiri, kini ia merenung menatap langit langit kamar mencari cara agar dia bisa kembali dekat dengan Arlan. Pertemuan kemarin hanya sedikit informasi yang ia dapatkan. Ia kini tau bahwa benar seluruh anggota ke polisian menghormatinya , bahkan tak jarang menjaganya juga.
"Susah banget mau deketinnya, harus gimana coba?"
Tiba tiba ia teringat akan perkataan Arlan.
"Kami hanya menangkap seseorang yang sudah mengeluarkan bau busuk"Pikirannya kembali sibuk,
'Apa yang sebenarnya Arlan rencanakan? Apa dia sudah tau bahwa aku salah satu pembunuh bayaran? Seingatku, aku tidak meninggalkan jejak apapun kemarin dan waktu itu. Lalu kenapa perasaanku tidak tenang?'"Freen!"
Lamunan Freen pecah begitu mendengar suara ibunya, ia memang berada dirumah ibunya sekarang. Entahlah dia hanya rindu.
"Kenapa bu?" Freen bangkit lalu membuka pintu kamarnya, terdapat ibunya yang tersenyum kecil.
"Ada yang mencarimu dibawah,"
"Siapa?"
"Arlan?"
"Hah? Mau ngapain?"
"Gatau, ibu dengar istrinya sudah meninggal. Mungkin dia menyukaimu."
Freen menatap ibunya tidak percaya,
"Aku kan udah punya Becky bu,""Udah, udah. Turun dulu, temuin Arlan"
Dengan langkah cepat Freen menuruni tangga, bukan karena dia menyukai Arlan tapi ini adalah satu satunya cara agar ia bisa lebih dekat dengannya.
Sesampainya dilantai bawah, terlihat Arlan duduk bersandar disofa. Melihat kedatangan Freen ia duduk dengan tegak.
"Apa kamu sibuk?"
Freen menggeleng, "tidak, saya Free hari ini"
"Saya ingin meminta bantuanmu."
"Ada apaa?" Tanya Freen menampilkan wajah bingungnya.
"Sudah ikut saja"
"Sebentar, saya mau dibawa kemana?"
"Ke kantor saya. Nanti saya jelaskan disana."
"Hah?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kini dengan sedikit rasa bingung Freen mengikuti langkah Arlan dari belakang, pandangannya menatap seluruh penjuru koridor yang cukup panjang ini. Entah apa yang dicari Freen hanya saja pandangannya tidak bisa fokus pada satu hal.
Lalu tiba tiba langkah Arlan berhenti, ia membuka pintu ruang kerjanya.
Dan menatap Freen."Masuk"
Freen mengangguk kecil, ia duduk tepat di depan Arlan yang sedang melepaskan jas hitamnya.
"Jadi ada apa?" Tanya Freen to the point.
"Hahaha, anak muda memang tidak bisa bersantai sedikit yaa? Atauu... Kamu mengkhawatirkan sesuatu?"
Alis Freen terangkat sebelah "maksudnya apa?"
Gelak tawa dari Arlan kini terdengar.
"Tidak tidak, saya hanya bercanda. Saya mau minta kamu jadi asisten saya 1 minggu ke depan."
"Eh? Pak Alex kemana?"
"Istrinya melahirkan, ia harus menemani istrinya. Sedangkan saya harus mempunyai asisten pribadi karena pekerjaan yang cukup padat dan memecahkan kasus pembunuhan harus ada kepala yang banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you still love me? (21+) - END
Фанфикcinta adalah sesuatu yang suci dan sakral, cinta datang dari Tuhan dengan murni dan tidak ada yang bisa mencegahnya. lalu untuk aku yang kotor ini, apakah masih bisa merasakan apa itu cinta? adakah seseorang yang bisa mencintaiku apa ada nya?