Freen dan Gyo memasuki kawasan kampus dengan mood yang cukup baik, mereka hanya punya satu kelas sekarang dan akan pulang cepat hari ini.
"Jam berapa kelasnya?" Tanya Freen pada Gyo.
"Jam 9 mulai, kamu jam 10 ya?"
Freen mengangguk,
"Ngomong ngomong, ayo duduk dulu ditaman belakang. Sambil makan bekal dari bi Sumi."
Freen mengikuti langkah Gyo dengan jarak yang dekat, ini baru jam 8, mereka mempunyai satu jam lenggang.
Gyo menghentikan langkahnya sebentar ketika melihat seseorang yang kemarin menemuinya dan Freen."Itu, Anda kan?"
Orang yang diajak mengobrol maju beberapa langkah dan menyipitkan matanya sedikit, "iya, itu Anda. Lagi apa ya disini?"
"Ayo samperin aja"
Baru beberapa langkah berjalan, seseorang tiba tiba datang dengan tongkat kayunya.
Freen mengenggam tangan Gyo dan membawanya ke samping, tepat dibelakang pohon besar juga."Kenapa?"
"Sttttt" Ujar Freen, ia melihat dua orang itu sedang duduk berdua. Tapi, tidak terdengar mereka berbicara apa, jarak antar mereka dan Freen cukup jauh.
Gyo juga melihat sekilas walau tidak mengerti kenapa mereka melakukan ini,
"Ada apa" Bisik GyoFreen kembali menggeleng, bukan saatnya untuk menjelaskan. Ia hanya ingin melihat apa yang mereka lakukan disini, lagipula, kenapa Becky kemari? Apa ia ada keperluan lagi dengan pihak kampus? Atau...?
"Mereka pergi"
Lamunan Freen buyar begitu mendengar suara Gyo, dari kejauhan Freen melihat Anda menggandeng Becky dengan menautkan jari jemari mereka.
Gyo berdiri tegak setelah melihat Anda menjauh.
"Pacaran kali ya? Aku baru tau ada yang seperti itu disini, dan apa wanita satu lagi tidak bisa melihat?"
Sahabat sejak kecilnya ini berlalu meninggalkannya menuju bangku kosong yang tadi mereka tempati. Sepertinya Gyo belum menyadari bahwa yang Anda katakan tentang wanita di bully itu adalah Becky. Lalu bagaimana ia menjelaskan kalau ia sudah mengenal Becky? Bahkan sudah ke rumahnya?
"Kamu kenal sama wanita tadi?"
Freen mengangguk "kenal, Anda kan?"
Gyo memutarkan bola matanya malas, "bukan Anda! Aku juga tau itu Anda. Maksudnya wanita yang satunya"
Wanita disampingnya ini terkekeh pelan, berhasil mengerjai sahabatnya ini.
"Engga, aku aja baru liat." Bohong Freen.
Entah apa yang dipikirkannya sekarang. Tapi, Freen benar benar tidak tahu harus menjawab apa jika ia menjawab sudah mengenal Becky, apalagi mereka bertemu ditempat PSK.Tanpa sadar Freen menyentuh bibirnya sendiri, itu sudah beberapa hari yang lalu, tapi rasanya masih terasa. Dan harus ia akui bahwa Becky adalah good kisser, dilihat dari ciumannya. Ia yakin itu bukan yang pertama untuk Becky.
"Oi! Malah bengong, udah yuk ah. Makan"
Ia mengambil tas Freen lalu membuka dan mengeluarkan kotak bekal yang berada didalam, ia hanya mengeluarkan satu dan satunya lagi tetap berada didalam.
"Ko, punyaku ga sekalian dikeluarin? Aku laper juga" Protes Freen.
Gyo tersenyum sambil menyodorkan sesendok nasi.
"Aaaaaaaa" Ucapnya sambil membuka mulut.
Freen memandang Gyo lama, teringat bahwa sejak kecil mereka selalu bersama, Gyo lah yang menemaninya ketika kesepian itu hinggap. Gyolah yang mengajaknya bermain ketika ayah dan ibunya sibuk. Gyo lah yang akan maju paling depan jika terjadi apa apa pada Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you still love me? (21+) - END
Fanfictioncinta adalah sesuatu yang suci dan sakral, cinta datang dari Tuhan dengan murni dan tidak ada yang bisa mencegahnya. lalu untuk aku yang kotor ini, apakah masih bisa merasakan apa itu cinta? adakah seseorang yang bisa mencintaiku apa ada nya?