Freen berjalan gontai menuju apartemennya, tidak ada yang tahu ia tinggal disini, bahkan Hengpun tidak tahu.
Dengan menekan beberapa nomor, ia membuka pintu dengan perlahan.'Kenapa rasanya lelah sekali?'
Dengan pelan ia menuju sofa dan menidurkan dirinya, matanya kembali menutup rapat. Hening kini memenuhi apartemen,
Tak tak tak
Freen bangkit lalu baru sadar bahwa kini ia tinggal bersama gadis buta itu.
'Aku lupa jika aku membawanya, apa aku bawa dia ke panti asuhan? Atau panti jompo? Aku takut jika tidak bisa mengurusnya.'
"Freen?"
Yang dipanggil pun bangkit lalu menghampiri Becky,
"Iya ini aku, maaf aku pulang terlambat."
"Sudah makan?" Tanya Becky kembali.
"Sudah, kamu belum ya? Ayo cari makan dulu"
Dengan cepat Freen menggandeng tangan Becky sambil menyeretnya pelan,
"Makan apa ya? Mie pinggir jalan aja kali ya? Atau di supermarket"Becky yang diajak hanya menggangguk ngangguk kecil, tidak enak jika harus menolak. Lagipula dia hanya menumpang diapartemen Freen.
Sampai diparkiran, Freen membukakan pintu mobilnya untuk Becky. Setelah memastikan Becky duduk dengan benar baru ia menutup pintu.
"Kamu ga tidur dari tadi?" Tanya Freen menancap gas mencari supermarket yang buka 24 jam.
Becky menggeleng.
"Engga, entah kenapa rasanya sepi sekali"Freen terdiam, sedikit merasa bersalah karena meninggalkannya. Mungkin jika Becky bisa melihat, ia akan lebih mudah menikmati hidupnya.
Apa Freen harus mencarikan pendonor mata untuknya?Hening kini menyelimuti keadaan didalam mobil, Freen dengan pikirannya dan Becky pun tidak tahu harus berkata apa lagi.
"Kita sudah sampai"
Becky meraba pintu mobil disampingnya berusaha untuk keluar sendiri. Freen yang melihat itu segera keluar dengan cepat.
"Ayoo, kamu ingin makan apa?"
"Samain aja sama kamu" Jawab Becky cepat. Ia sangat malu sekarang, Freen terlalu baik padanya.
"Baiklah, duduk diam disini, aku akan kembali."
Lagi lagi Becky hanya mengangguk seperti anak kecil, suara pintu dibuka masuk ke telinganya, tidak ada suara selain itu. Disini benar benar hening, sepertinya ini sudah sangat malam.
Setelah menunggu cukup lama, suara pintu terbukapun terdengar. Freen datang dengan dua mangkok ditangannya, lalu cemilan dan minuman.
"Makanlah, hati hati masih panas"
Dengan hati hati sambil meraba raba, Becky mengambil mangkok itu.
"Hati hati ada kuah didalam mangkok itu, sudah simpan kembali saja mangkoknya"
Ujar Freen kemudian."Kenapa?"
"Aku akan menyuapimu"
Freen mengaduk ngaduk mie instan didepannya sambil sesekali meniupnya, setelah dirasa cukup dingin baru ia mengatakan kepada Becky untuk membuka mulutnya.
"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?" Tanya Becky setelah makanan didalam mulutnya habis.
Yang ditanya terdiam cukup lama, sebenarnya ia sudah memiliki rencana. Seminggu ini dia akan full memikirkan bagaimana cara membunuh Arlan, ketua polisi yang sudah menangkap pembunuh bayaran yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/358249790-288-k628062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you still love me? (21+) - END
Fanfictioncinta adalah sesuatu yang suci dan sakral, cinta datang dari Tuhan dengan murni dan tidak ada yang bisa mencegahnya. lalu untuk aku yang kotor ini, apakah masih bisa merasakan apa itu cinta? adakah seseorang yang bisa mencintaiku apa ada nya?