Ombak

11 0 0
                                    

Bagai gulungan ombak besar yang menggulung dan siap menenggelamkanku sekali lagi

Namun berakhir menjadi buih

Belum sempat aku dihantam, namun gelombangnya sudah pecah menghantam karang

Aku masih berdiri di bibir pantai

Kosong

Sejauh mana mataku melempar garis lurus yang membentang luas.

Ternyata rindu dan luka ku terlalu nyata.

Seperti langit yang tak memiliki batas

Rinduku sedalam laut biru yang tak pernah tenang.

Sejauh apapun aku mencoba tenggelam ke dasar palung

Aku hanya akan menemukan diriku berdiri di bibir pantai, dengan dingin sisa ombak yang menyentuh kakiku.

Pada akhirnya, aku tak punya kekuatan untuk ikut ke dalam birunya kesedihanku

Pada akhirnya, aku memilih diriku sendiri

Untuk menahan segalanya

Karena tenangku seirama dengan gemuruhnya

Berkali-kali aku menerima panggilannya,
Berkali-kali aku mengabaikannya,

Hanya belum waktunya,
Meski aku terluka, namun belum waktunya aku pulang

Sederhana (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang