Sekali lagi, kau hanya ingin ditemukan,
Bukannya ingin menghilang pergi dan jauh.
Kau hanya ingin dilihat,
Lebih dari yang terlihat,
Kau ingin didengar,
Dari apa yang bersuara,
Kelihatannya,
Hanya satu di antara beberapa yang bisa menatapmu begitu dalam,
Bukan hanya sekedar menatap.
Hanya dengan duduk saja, kau sudah terbaca dari ujung kepala menuju kaki,
Bahwa kau sedang tak baik-baik saja.
Setidaknya, di antara semuanya,
Kamu menjadi dirimu yang paling sebenarnya.
Tak membawa tembok, tak membawa kursi yang patah.
Kau duduk dengan secangkir kopi hangat yang menenangkan dengan sedikit susu yang lembut.
Kali ini, kita tak mempertanyakan satu sama lain.
Hanya memastikan, Tangki bahagia mu baik-baik saja.
Dan aku duduk menatapnya sekali lagi,
Tak ingin menunduk kali ini ku tatap matanya tajam-tajam.
Ternyata untuk mencabut akar, kita harus memangkas sedikit-sedikit.
Agar tanahnya tak rusak, dan bisa subur lagi.
Beberapa hal memang tak bisa hilang.
Sekeras kau mencoba menghapusnya.
