Semestinya

14 0 0
                                    

Dengan satu tarikan nafas,
Aku meminta Zat yang Maha membolak-balikan hati.
Aku meminta kelembutanNya untuk menghapusmu secara perlahan, sebagaimana rasa itu mengendap pelan-pelan dan menjadi abadi di dalamnya.
Berkali-kali kuucapkan namamu di tiap resah gundah gulana segala yang tak nyaman dan terlarang, hanya untuk melupakan wajahmu sekali lagi.

Dengan satu tarikan nafas, diiringi air mata yang mengalir sesekali, Aku memohon kepada yang Maha Kaya untuk mencukupkan hatiku pada apa yang baik untukku saja, dimana tak ada dirimu di dalamnya, dan seharusnya.

Bagaimana aku melepaskanmu dengan lembut jika itu lebih menyiksa, namun mengusirmu dengan kasar aku tak kuasa?

Sementara, dan semestinya.

Sederhana (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang