Aku terbangun di antara suara gemericik hujan dan dinginnya udara pagi
Mimpiku yang tersusun rapi terpencar kesana kemari
Masih bau tanah saat air menyentuh di pagi hari
Dan matahari yang masih tertidur nyenyak.
Udara dingin yang menusuk tulang, membiarkan hatiku yang hampa melanglang.
Secangkir minuman hangat mampu meneduhkan kepalaku yang berat.
Meski hari ini baru dimulai, hatiku sudah lelah duluan
Akan pertandingan yang belum usai.
Antara ekspetasiku dan kenyataan.