Keabadian

16 0 0
                                    

Aku menyimpanmu di alam bawah sadar, Membiarkan mu terlelap bersama dengan ribuan syaraf yang saling berkaitan dan mengirimkan sensornya ketika dibutuhkan.

Aku menyimpanmu di bagian paling dasar, dalam rentan waktu yang paling lama, sehingga berkerak dan sulit untuk digosok hanya dengan spons kawat.

Aku menyimpanmu di deretan paling bawah di antara buku-buku tua itu, berdebu dan terlalu lama ditindih hingga bentuk aslinya menghilang dan meninggalkan cekungan.

Aku menyimpanmu jauh sebelum aku memulai semua petualanganku, meski aku hanya  memandangmu sepihak, kau belum menoleh ke arahku saat itu.

Aku menyimpanmu di bagian paling gelap, dengan pintu yang akan ku buka sesuka ku, hingga lambat laun tempat itu menjadi kotak pandora.

Aku menyimpanmu di dalam kaleng yang tak tembus cahaya sehingga isinya tak akan mudah basi dan terkontaminasi.

Aku menyimpanmu dalam denyutan nadiku yang berdetak perlahan seiring berkurangnya usia.

Aku menyimpanmu sebagai wadah dari segala yang aku tampung, jika ku hancurkan sekarang isinya akan berantakan.

Tapi, aku lupa bahwa kadang kita harus menemui dasar yang paling tak nyaman untuk bisa terbebas dari apapun itu.

Aku terlalu lama menyimpanmu, dalam perspektif ku sendiri... 

Aku terlalu lama menyimpanmu dalam satu sisi, dimana akan selalu indah ku melihatnya,

Meski dari sudut pandangmu tak sebaik ini.

Aku terlalu lama menyimpanmu sehingga aku lupa bagaimana aku harus melihatmu.

Semua yang bercampur antara ekspetasiku saja dan angan belaka,

Aku terlalu lama menyimpanmu, sehingga aku melupakan cara untuk membuang segalanya.

Kini sudah waktunya, aku melepaskanmu...

Sederhana (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang