19. All in one

4.1K 474 15
                                        

Yeri pov

Sebelum waktunya makan malam, kami semua berkumpul. Aku tidak melihat atasa lagi dan lagi. Oh seprtinya dia berada di luar?.

Aku pergi mencarinya dan ketemu... itu dia...

Ah sial! Kenapa lagi dan lagi dia bersama wanita jalang itu?! Mereka tampak senang berbincang dan bahkan tertawa bersama. Di mulai sejak kapan mereka mudah akrab?.

Aku panas, benar benar panas. Aku tidak bisa membiarkan ini. Dia harus pergi dari sini, aku akan mengusirnya secara halus dan memberitahunya bahwa aku membencinya.

Aku mendekatinya dan memanggil kekasihku.

"Sayang..." Panggilku dan mereka menoleh. Aku tersenyum mendekati kekasihku, memeluk tangannya dan menatap wajahnya.

"Sayang.. seprtinya mommy mu butuh bantuan? Dia memanggilmu tadi" kataku dan dia menatapku dengan dahi yang berkerut.

"Benarkah?" Tanyanya dan aku menganggukkan kepalaku. "Ok sebentar" dia berkata dan kemudian pergi meninggalkan kami.

Ini kesempatanku, kesempatan baik untuk memberitahu jalang ini.

Kami di tinggalkan hanya berdua saja. Dia memandang lurus ke depan dan aku bersedia berada di sisinya, menyilangkan tanganku dan ikut memandang luruh ke depan.

"Hah... menyenangkan sekali bukan menjadi teman kekasihku? Dia sangat menarik.. itu sebabnya aku perlu berhati hati dalam menjaganya" kataku tanpa menatapnya. Aku tak mendengar apapun dari dia dan aku harap dia mengeti maksudku.

"Aku tau kau sedang membantu tugasnya, tapi bukan berarti kau memiliki kesempatan untuk dekat dengannya. Kau tau? Sampai kapanpun dia akan menjadi milikku!" Kataku tegas tanpa melihatnya.

"Maksudmu? Aku tak mengerti?" Dia berkata dan aku mendecih menertawakan ucapannya.

"Maksudku? Maksudku adalah.. pergilah dari sini secepat mungkin.. jangan pernah dekati kekasihku apalagi mencuri kesempatan untuk dekat dengannya. Kau bahkan tak di terima disini" kataku menatapnya dan dia kembali menatapku.

"Apa? Sungguh? Aku disini karna atasa mengundangku.. jadi? Aku perlu menghargai nya" katanha dan lihat? Dia bahkan tidak mengetti dari maksud aku ingin dia pergi.

"Well, itu hanya karna kekasihku ingin berterima kasih padamu sudah membantunya.. bukan berarti kau bisa di terima disini sephora" kataku dan dia terdiam.

Aku mendekatinya, menatap intim matanya dan seolah memperingatinya dnehan tegas. "Aku harap kau bisa pergi sekarang juga... kau tau? Aku muak melihatmu dekat dengan kekasihku.. pergilah! Jangan pernah kembali menampakan wajahmu di depan ku!" Kataku tegas.

Tak lama kemudian, kekasihku datang. Dia menghampiri kami.

"Yeri? Ada apa?" Tanyanya dan aku tersenyum ke arahnya. Dia tidak perlu tau apa yang aku katakan.

"Tidak ada sayang.. kami baik baik saja. Aku Hanya ingin mengobrol dengan sephora apa itu salah?" Kataku dan dia menatapku denhan dahi yang berkerut.

Dia mendekati kami dan aku memeluk tangannya agresif sambil tersenyum.

"Sungguh?" Tanyanya dan aku mengangguk. "Sepho? Are you ok?" Dia bertanya pada gadis jalang itu.

"I'm fine tas.. oh tas seprtinya aku akan pulang malam ini? Manager ku berkata besok aku memiliki pekerjaan dadakan" Bitch itu berkata dan sepertinya dia mengerti ucapanku?.

"Sungguh? Tapi ini sudah malam.. besok saja Bagaiamana? Besok pagi aku antar" dia berkata dan aku menatapnya tajam.

"Ah tak apa.. tak usah.. aku akan meminta bantuan minji nanti" katanya dan bagus, dia mengerti maksudku.

Sky & butterfly 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang