27. My lover

3.4K 441 45
                                    

Author pov

Jennie menangis tersedu sedu di rumahnya dengan dampingan teman temannya yang menemaninya. Dia menangis karna tak sanggup menerima kenyataan bahaa sang anak sudah membencinya sedalam itu.

Pertemuannya semalam dengan sang anak benar tidak pernah dia sangka akan jadi seperti itu. Sial! Apa jennie sudah tidak memiliki kesempatan untuk kembali dengan sang anak.

"Aku bersumpah dia sudah sangat berbeda... dia seperti bukan nanon ku yang dulu... bahkan dia ingin membunuhku dengan ingin menembakku" katanya menangis di sisi Irene.

Para anak bermain di kamar Danielle, rose yang menyuruh agar mereka dapat dengan tenang berbincang.

Irene menenangkannya, memeluk tubuh jennie dan mengusap lembut punggungnya.

"Sudah sudah jennie..." bahkan teman temannya pun tak tau harus berkata apa dan bagaimana sekarang.

"Tidak eonnie... tidak! Aku ingin anakku kembali..." tangisnya pecah dan semakin kencang sekarang.

Sementara itu...

Lisa dan kawannnya di luar rumah. Dia terdiam setelah dia mendengar cerita sang istri yang tadi malam bertemu anaknya tapi bukan sesuatu yanh baik. Itu sama persis seprti pertemuan nya dengan sang anak beberapa waktu lalu.

"Lisa.." jisoo menyentuh bahu lisa dan lisa hanya berdiam diri saja.

"Ini sudah di luar batas... bahkan anakku membenci ibunya juga" lisa berkata memandang kosong ke depan.

"Lisa... tapi ini bukan salah nanon" seulgi berkata dan lisa tetap terdiam.

Jisoo memghela nafasnya, masih terus menyentuh bahu lisa. "Coba kau pikir ulang apa yang membuat anak itu seperti ini" katanya dan lisa masih menatap kosong ke depan.

"Tidak apa apa... kita pasti bisa membawanya kembali,lisa" jisoo berkata untuk memberi semangat padanya. "Darah tetaplah darah.. sejauh apapun anak itu pergi meninggalkanmu? Dia pasti akan kembali pdamu dan jennie... kalian tetap orang tuanya" jisoo berkata dan satu air mata menetes ke pipinya.

"Jisoo benar, aku setuju.. lisa? Ini bukan akhir.. tapi awal untuk kau juga memperbaiki dirimu" moon menambahkan membuat tangis lisa semakin pecah.

Tak ada yang bisa lisa katakan selain penyesalan. Andai saja waktu itu dia tidak ragu mungkin semua tidak akan seperti ini.

.
.
.

Yeri pov

"Huwek!!"

Aku berlari ke kamar mandi ketika perutku sudah tidak bisa di kondisikan lagi. Aku pergi ke closet dan memuntahkan semua isi perutku.

Aku keluar dari kelas dan meminta izin untuk ke toilet. Sejak tadi aku tak fokus mendengarkan dosen sehingga aku harus terburu buru pergi.

Sial! Ada apa denganku? Kenapa sejak pagi aku sering mengalami muntah? Aku sakit? Tapi sebelumnya aku baik baik saja.

Pagi tadi Beardy dan mommy sedang pergi ke rumah auntie jen. Well, mereka sedang menemani auntie jen dan dada buddy karna mereka masih bersedih atas kehilangan nanon.

Tidak, sahabatku itu sudah kembali. Tapi dia berubah drastis. Kekasihku memberitahu bahwa nanon kini bergabung di sebuah kelompok komunitas pengedar narkotika. Astaga, aku tak menyangka itu... kenapa dia bahkan melakukan itu?.

Tapi aku tau.. itu mungkin membuatnya hancur dan itu sebabnya dia bergabung dan meninggalkan keluarganya. Tapi sekarang semua menjadi masalah karna dia bahkan membenci keluarganya.

Setelah aku memuntahkan isi perutku aku terduduk di kloset sebentar dan menangkup wajahku. Kenapa ini? Apa benar aku sakit?.

Aku terdiam sejenak dan tunggu...

Sky & butterfly 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang